Rabu 23 Oct 2019 07:37 WIB

Pimpinan DPRD Didesak Segerakan Rapimgab

Pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta saat ini harus menunggu pembentukan panlih.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua DPRD DKI Jakarta terpilih Prasetyo Edi Marsudi (tengah) dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufiq (kedua kiri), Abdurrahman Suhaimi (kedua kanan), Misan Samsuri (kiri), dan Zita Anjani (kanan) mengetuk palu saat memimpin rapat paripurna perdana usai pelantikan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, (14/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua DPRD DKI Jakarta terpilih Prasetyo Edi Marsudi (tengah) dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufiq (kedua kiri), Abdurrahman Suhaimi (kedua kanan), Misan Samsuri (kiri), dan Zita Anjani (kanan) mengetuk palu saat memimpin rapat paripurna perdana usai pelantikan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Gerindra mendorong Pimpinan DPRD DKI Jakarta segera melakukan rapat pimpinan gabungan (rapimgab) untuk mekanisme pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta. Hal ini terkait wagub DKI yang juga salah satu agenda penting, setelah semua perangkat dan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) sudah terbentuk.

Anggota Fraksi Gerindra Syarif mengatakan, proses pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta menjadi salah satu agenda yang harus segera diselesaikan DPRD DKI 2019-2024, setelah posisi wagub sempat kosong lama. Karena itu, ia meminta Pimpinan DPRD menggelar rapat pimpinan gabungan (rapimgab) untuk membahas teknis mekanisme pemilihan.

"Rapimgab urusan mekanismenya, mekanismenya sudah diputuskan belum?" kata Syarif kepada wartawan, Selasa (22/10).

Dengan dibahasnya mekanisme pemilihan, menurut Syarief, siapa pun calonnya, akan gampang saat proses pemilihan, apalagi bila calonnya sudah ada. Menurut dia, siapa pun calonnya, kalau mekanismenya sudah disahkan bersama, akan langsung dilakukan pemilihan.

Karena itu, ia sangat berharap kepada pimpinan atau ketua DPRD DKI segera melakukan rapimgab itu. Walaupun ia menyadari, memang ada kepentingan politik dari proses pemilihan wagub DKI ini.

Karena, di Gerindra ia menegaskan, Partai Gerindra sudah menyerahkan nama calon ke PKS dan sudah ada dua nama yang disodorkan PKS, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.

"Kemaren kesepakatannya enggak usah ada pansus lagi karena tatibnya sudah mengakomodasi. Tinggal diketok rapimgab memutuskan tatib calonnya masuk. Kalau enggak rapimgab, siapa yang bisa menjelaskan? Kan bukan anggota," kata Syarif menambahkan.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS Abdurrahman Suhaimi mengatakan, pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta saat ini harus menunggu pembentukan panitia pemilihan usai Alat Kelengkapan DPRD DKI diumumkan dalam sidang paripurna.

"Alat Kelengkapan DPRD (AKD) baru diumumkan tadi. Baru ketua-ketuanya doang. Wagub berarti menunggu dibentuknya panlih. Setelah itu, baru berjalan prosesnya," kata Suhaimi.

Suhaimi berharap setelah terbentuknya panitia pemilihan (panlih), posisi wakil gubernur DKI sudah terisi pada akhir tahun ini. "Ya, mudah-mudahan," ujar Wakil DPRD DKI Jakarta itu.

Ia mengatakan, hingga saat ini hanya ada dua nama yang secara nondefinitif terpilih menjadi calon wakil gubernur Ibu Kota. Kedua nama tersebut, yaitu Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu, yang sudah disodorkan oleh PKS kepada DPRD DKI Jakarta sejak periode lalu.

Ahmad Syaikhu diketahui saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI sekaligus ketua Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Jawa Barat. Saat ditanyai soal kesiapannya untuk mundur dari jabatannya jika terpilih, Syaikhu mengaku bersedia. "Kalau memang itu terjadi, saya siap mundur dari DPR RI," kata Syaikhu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement