REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akan menjadi pembicara di forum United Nations Emergancy Children’s Fund (Ubicef) yang bertajuk Child Friendly Cities Summit di Kota Cologn Jerman pada Rabu (16/10). Pada kesempatan itu, Risma akan menyampaikan konsep dan strategi Kota Layak Anak yang diterapkan di Surabaya.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya Febriadhitya Parajarata menjelaskan, forum itu akan dihadiri perwakilan kepala daerah dari negara-negara di dunia. Khusus Indonesia, hanya Kota Surabaya dan Surakarta yang mewakili forum internasional ini. Itu setelah kedua kota ini dinyatakan Kota Layak Anak (KLA) oleh pemerintah pusat.
“Jadi, ini konferensi tingkat dunianya yang dihadiri oleh kota-kota layak anak. Di forum itu, Bu Wali akan menyampaikan konsep Kota Layak Anak versi Surabaya, mulai dari pembangunan sumber daya manusianya, pembangunan fisik, dan berbagai strategi kota layak anak,” kata Febri di Surabaya, Selasa (15/10).
Selain menjadi pembicara, Risma juga berencana bertemu dengan Regional Director for East Asia and the Pacific Karin Hulshof. Pertemuan ini akan membahas tentang acara growing up urban seperti yang telah digelar di Kota Surabaya pada 2018.
“Bu Karin ini sudah berkali-kali ke Surabaya dan tahu betul bagaimana Bu Wali membangun Surabaya jadi kota layak anak. Sehingga dia ingin meminta saran Bu wali untuk menggelar acara serupa seperti yang telah digelar di Surabaya,” ujar Febri.
Febri melanjutkan, pada kunjungannya kali ini, Risma ditemani salah satu anak berprestasi dari Kota Surabaya, yaitu Bintang Aryananda. Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Surabaya itu dipilih mewakili Surabaya dan Indonesia setelah menjadi pemenang foto terbaik saat mengikuti Workshop Fotografi Urban Growing Surabaya pada 5-9 Agustus 2019 lalu.
“Nanti, Bintang ini akan mengikuti forum yang semua pesertanya anak-anak dari perwakilan negara-negara. Bintang juga akan menggelar pameran fotografi yang dapat menggambarkan kota layak anak di Surabaya,” kata Febri.