REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Sedikitnya 71 warga Jawa Barat yang mengungsi dari Wamena berhasil tiba di Kota Bandung, Rabu (9/10) malam. Sejumlah Pimpinan DPRD Provinsi Jabar menyambut kedatangan mereka di Gedung Pakuan, Kota Bandung.
Sebelumnya, mereka meninggalkan Wamena lalu transit di Posko Pengungsian BTN, Kota Sentani, Provinsi Papua. Dari Posko Pengungsian BTN, mereka diterbangkan ke Bandara Soekarno Hatta. Dengan menggunakan bus, pengungsi asal Jabar itu menuju Kota Bandung.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jabar Achmad Ru’yat menyampaikan rasa prihatin dan duka cita atas peristiwa kemanusiaan yang menimpa warga asal Jawa Barat di Wamena, Papua. Keprihatinan itu disampaikan Ru’yat saat menyambut kedatangan mereka di Gedung Pakuan, Kota Bandung.
Menyambut kepulangan warga Jabar dari Wamena
Ru’yat berharap, peristiwa tersebut dapat dievaluasi dan dimaknai sebagai upaya untuk menjaga keutuhan NKRI. ‘’Mari kita bekerjasama dalam hal-hal yang kita dapat sepakati,’’ ucapnya.
Dengan bertoleransi, sambung Ru’yat, maka tidak ada perbuatan yang saling memaksakan kehendak, sehingga NKRI dapat terjaga dan terbangun. Mayoritas warga asal Jabar itu merasakan trauma akibat peristiwa kemanusian yang terjadi di Wamena.
Namun, tidak sedikit juga yang memutuskan untuk tetap bertahan di Wamena. Salah satu warga asal Kabupaten Subang bernama Pety mengungkapkan, dirinya beserta keluarganya memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya karena situasi yang mencekam di Wamena.
Saat situasi mencekam itu terjadi, Pety bersama keluarga langsung dievakuasi oleh salah satu Paguyuban Sunda di Papua. Menurut keterangan Pety, akibat dari peristiwa itu, usaha toko dan jasa cuci pakaiannya raib dijarah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, yang memanfaatkan kondisi tersebut.