Kamis 19 Sep 2019 18:30 WIB

Indonesia Didorong Tambah Koding ke Kurikulum

Penambahan kurikulum koding diharapkan menyenyuh seluruh lapisan pendidikan.

Rep: Antara/ Red: Indira Rezkisari
Pengunjung mencoba mengerjakan koding di salah satu stan pada Pameran Indonesia International Education & Training Expo 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (15/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengunjung mencoba mengerjakan koding di salah satu stan pada Pameran Indonesia International Education & Training Expo 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia mendorong adanya penambahan kurikulum baru dalam sistem pendidikan berupa koding. Pendidikan koding akan mendukung industri kreatif yang terus berkembang di Tanah Air.

"Kami melihat anak- anak ini sebagai modal manusia yang harus terus ditambahkan, mereka mengerjakan hal-hal yang sesuai passion. Saya berharap koding dapat dimasukkan ke dalam kurikulum seperti matematika," kata Direktur Fasilitasi Infrastruktur TIK Bekraf Indonesia Muhammad Neil dalam acara Asean Robotic Day 2019 yang diselenggarakan oleh Robotik 28 di SMAN 28 Jakarta, Kamis (19/9).

Baca Juga

Penambahan kurikulum koding diharapkan menyentuh seluruh lapisan pendidikan. Mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA sehingga sejalan dengan fakultas-fakultas di pendidikan tinggi yang memiliki jurusan robotik.

"Misalnya di level SD mereka merakit, nanti ketika SMA mereka sudah mampu mendesain, membuat kodingnya, membuat purwarupa desain mereka sendiri. Itu kan sudah luar biasa," kata Neil.

Hal tersebut Neil sampaikan usai melihat banyak pelajar yang merupakan peserta Asean Robotic Day 2019 berusaha mengembangkan robot mulai dari segi koding hingga desain secara mandiri.

Ia mencontohkan pelajar dari salah satu sekolah dasar yang mengikuti Maze Solving. Lomba Maze Solving membutuhkan kecerdasan pembuat koding robot agar robot dapat melewati lintasan berupa titik- titik garis sesuai jalur yang sudah ditentukan.

Ia melihat kesungguhan para peserta tersebut harus diakomodasi melalui penambahan kurikulum di sekolah. Robotic Day merupakan acara kompetisi robotik rutin, diselenggarakan oleh Robotik 28 yang merupakan kegiatan ekstrakurikuler SMAN 28 Jakarta, yang mendalami bidang robotik.

Hal yang berbeda pada penyelenggaraan Robotic Day 2019 adalah bertambahnya peserta dari luar Indonesia yakni perwakilan dari negara-negara Asean mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement