Senin 09 Sep 2019 16:45 WIB

Warga Diminta tak Terprovokasi Temuan Ular di Asrama Papua

Ada pihak yang sengaja memanas-manasi situasi di asrama mahasiswa Papua.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepolisian Daerah Jawa Timur meminta masyarakat tidak terprovokasi isu adanya dugaan teror berupa pelemparan karung berisi ular ke asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan nomor 10 Surabaya, Senin (9/9) dini hari. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menduga ada pihak yang sengaja memanas-manasi situasi di asrama mahasiswa Papua.

"Jangan sampai terprovokasi. Karena mungkin ada skenario dari pihak lain untuk memanas-manasi situasi," kata Barung dikonfirmasi Senin (9/9).

Barung merasa, tidak mungkin ada teror berupa pelemparan karung berisikan ular ke asrama mahasiswa Papua di Surabaya. Pasalnya, kata dia, masih ada aparat kepolisian dari Polda Jatim yang menjaga keamanan dengan ketat di sekitaran asrama mahasiswa Papua.

"Mana mungkin dilempar dari luar sebab asrama kita jaga keamanannya," ujar Barung.

Penghuni asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan nomor 10 Surabaya mengaku mendapat kiriman karung berisi ular, Senin (9/9) dini hari. Salah satu penghuni asrama, Yoab Orlando membenarkan adanya kiriman karung berisi ular tersebut.

"Iya benar (ada kiriman ular) pada pagi subuh pukul 04.19 WIB. Dua motor yang ditumpangi 4 orang, hendak berhenti di depan asrama dan melemparkan dua karung, mulut karung terbuka berisi ular kedalam pekarangan asrama," ujar Yoab melalui pesan singkatnya.

Yoab mengaku ada dua karung yang dilemparkan ke halaman asrama. Satu karung berisi ular piton. Sementara satu karung lainnya berisi tiga ular yang menurut pengakuannya, agresif dan berbisa. Yoab mengaku, telah berusaha menangkap tiga ular tersebut, meski tidak berhasil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement