Rabu 04 Sep 2019 17:23 WIB

Sepanjang 2019, 105 Kebakaran Terjadi di Cianjur

Total kerugian akibat kebakaran mencapai Rp 10 miliar.

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

CIANJUR, AYOBANDUNG.COM -- Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Pemerintah Kabupaten Cianjur mencatat selama periode Januari-Agustus 2019 terjadi 105 peristiwa kebakaran yang menimpa bangunan ataupun lahan. Total kerugian peristiwa tersebut mencapai Rp 10 miliar.

Kabid Pemadam Kebakaran Satpol PP dan Damkar Pemkab Cianjur Sulaeman Madna, di Cianjur, Selasa (3/9/2019), mengatakan, kebakaran rentan terjadi menimpa bangunan dan lahan saat kemarau, tercatat pada pekan terakhir Agustus terjadi delapan kali peristiwa kebakaran.

AYO BACA : Akibat Kebakaran Hutan, Gajah Sumatera Masuk Kebun Warga

Ia menjelaskan, untuk kebakaran bangunan sebanyak 70 persen diakibatkan arus pendek listrik. Hal ini disebabkan pemilik rumah tidak rutin memeriksa kondisi intalasi kelistrikan. Karena itu, kabel litrik yang terkelupas berpotensi korslet.

"Kami mendapat hasil tersebut dari PLN saat melakukan penelusuran bersama ke beberapa lokasi kebakaran. Kami mengimbau warga untuk segera melakukan peremajaan instalasi di dalam rumah," katanya.

AYO BACA : UPTD Pemadam Kebakaran KBB Layak jadi Dinas

Sementara itu, kebakaran lahan diakibatkan dua faktor kesengajaan dan tidak disengaja, faktor kesengajaan biasanya disebabkan petani atau pihak lainnya yang akan membuka lahan dengan cara membakar rerumputan yang sudah mengering dan ditinggalkan.

"Kebakaran lahan bisa disebabkan perilaku warga yang membuang puntung rokok sembarangan, sehingga menyebabkan terbakarnya rerumputan kering yang mudah terbakar meskipun bara api kecil dari rokok," katanya.

Kebakaran lahan, ungkap dia, sebagian kecil mengancam peemukiman warga. Hal ini karena api terus merembet ke lahan yang dekat ke perumahan warga. Kebakaran lahan berpotensi terus terjadi selama musim kemarau.

Karena itu, pihaknya mengimbau warga melakukan pemeriksaan instalasi kelistrikan di rumahnya. Selain itu, warga diharapkan tidak membuang atau membakar lahan selama kemarau untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

AYO BACA : Pendakian Gunung Guntur Tetap Dibuka Meski Rawan Kebakaran Hutan

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement