Rabu 17 Jul 2019 09:32 WIB

Terungkap Motif Pembunuhan Liu Liu Tan

Polisi menangkap pelaku di sebuah lokasi di Jakarta Barat.

Pembunuhan (Ilustrasi)
Foto: pixabay
Pembunuhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Polres Singkawang memberikan keterangan terkait pengungkapan motif tersangka pembunuhan di sebuah kamar kos di Jalan Tani Gang Cisadane, Kelurahan Pasiran Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Kamis lalu (11/7). Motif pembunuhan terkait dengan masalah asmara.

"Pengungkapan kasus ini berkat adanya bantuan dari masyarakat, sehingga kami dibantu Ditreskrimum Polda Kalbar, Unit Jatanras Polres Jakarta Barat dan Polda Kalbar berhasil meringkus tersangka tepatnya di Jakarta Barat, Ahad (14/7) sekitar pukul 13.00 WIB," kata Kepala Polres Singkawang, AKBP Raymond Masengi, Rabu (17/7).

Baca Juga

Seperti diketahui, tersangka berinisial R alias AC merupakan pacar Liu Li Tan (korban). Pembunuhan terjadi karena korban cemburu dan menuduh R masih berhubungan dengan mantan pacar.

Tak terima, pelaku langsung emosi dan mengambil kain untuk membekap korban. Sempat terjadi pergulatan hingga akhirnya pelaku membenturkan kepala korban.

Lantaran keributan terjadi hujan, sehingga suaranya tidak sampai terdengar keluar.

Menurut dia, kejadian itu sudah sesuai dengan hasil autopsi, bahwa kepala korban yang mendatangi benda keras bukan benda keras yang mendatangi kepala. "Sehingga terjadilah kerusakan yang cukup permanen di otak kiri dan kanan korban," katanya.

Kemudian, lanjutnya, yang bersangkutan juga sudah mengaku jika dialah pelaku dari pembunuhan itu.

Dalam konferensi pers yang digelar, selain menghadirkan tersangka, Polres Singkawang juga menghadirkan barang bukti berupa satu helm warna jambon, satu kain motif Bali warna biru, satu baju kaos warna hitam terdapat potongan rambut korban dan satu gelang perak.

Atas perbuatannya, tersangka akan dikenakan pasal 338 KUHPjuncto pasal 353 ayat 1 dan 2 KUHPjuncto pasal 351 ayat 3 KUHP dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.

Sementara tersangka R alias AC mengatakan, pembunuhan terjadi diawali pertengkaran mulut."Dia bilang mau pergi ke tempat temannya dan tidak mau sama saya lagi," kata R.

Mendengar ucapan itu dari korban, R berusaha memeluk korban dari belakang. Tapi korban berontak dan bilang tak mau lagi dengannya.

R alias AC tidak mau kehilangan korban, saat berontak kuku korban mengenai pipi pelaku. Hal itulah yang membuat pelaku emosi kemudian langsung mengambil kain di tempat tidur dan terjadilah insiden mematikan itu. 

Setelah korban meninggal, R alias AC masih belum pergi dari kamar kosnya. "Saya masih sempat baring dengan korban sambil berpikir mau pergi ke mana. Karena takut ketahuan sama orang indekos," jelasnya.

Bahkan ada pemikiran dia mau bunuh diri di dalam kamar kos-kosnya karena bingung mau pergi ke mana. Tapi niat itu diurungkan, kemudian pelaku keluar dari kamar indekos dan menguncinya dari luar. "Saya langsung pergi ke rumah teman saya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement