Rabu 03 Jul 2019 13:42 WIB

Cak Imin Minta 10 Menteri, PDIP Serahkan ke Jokowi

PDIP menilai memilih menteri bukan pekerjaan yang mudah bagi Jokowi.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (tengah) berbincang dengan dewan pengurus pusat (DPP) lainnya ketika meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (tengah) berbincang dengan dewan pengurus pusat (DPP) lainnya ketika meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Selasa (2/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan (PDIP menyatakan tidak masalah dengan pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang meminta jatah 10 menteri kepada Joko Widodo (Jokowi). PDIP menyerahkan formasi kabinet kepada Jokowi.

"Pada prinsipnya kan memang semua, saat ini kan masa-masa Pak Jokowi menampung aspirasi semua ketua umum mitra koalisi. Tapi kita melihat, ya itu kan hanya sebatas usulan," kata politikus PDIP Arteria di Kompleks Parlemen RI, Jakarta Rabu (3/7).

Baca Juga

Menurut Arteria, PDIP dan mitra koalisi pada akhirnya menyerahkan secara penuh kebijakan untuk memutuskan postur dan personalia kabinet ini pada Jokowi. PDIP tidak mau menambah beban dan Jokowi, karena memilih menteri diakui Arteria bukan hal yang mudah.

"Pak Jokowi juga secara tidak langsung sudah menyampaikan kpd kita semua sbg suatu sinyal yg harus kita hormati, yaitu apa, pertama menterinya harus punya kekuatan eksekutorial, kemudian kemampuan manajerialnya yang baik, even bisa diambil dari generasi milenial," ucap Arteria.

 

Indikator-indikator tersebut, kata Arteria menjadi panduan partai politik dalam menyiapkan kader profesionalnya. Ia meminta seluruh partai menghormati keputusan Jokowi, termasuk pada Cak Imin yang meminta jatah 10 menteri pada Jokowi.

"Saya yakin Pak Muhaimin yg mungkin, ya itu hanya sekadar usulan, tapi apa pun yg ditetapkan Pak Jokowi nantinya itu akan kita hormati dalam suatu kesepakatan koalisi besar nantinya," ujar Arteria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement