REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDIP mengambil sikap atas unjuk rasa berbuntut kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei 2019.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto meminta kepolisian mengusut dalang atas kerusuhan tersebut. Sebab ia memandang dalang kerusuhan sudah merusak cita-cita bangsa.
"Kami mendorong, karena kalau ada yang kemudian membiayai berbagai tindakan anarkis ini merupakan pelanggaran hukum pidana dan bertentangan dengan tujuan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Ini nyata melawan negara, karena itulah, polisi jangan ragu menindak siapapun mereka," katanya usai kegiatan di DPP PDIP, Senin (27/).
Hasto ingin agar kepolisian berkonsentrasi siapa yang berada di belakang kerusuhan. Pasalnya, ia meyakini dalang kerusuhan memiliki modal cukup besar.
"Mereka yang menjadi sponsor dari gerakan yang pada dasarnya membenturkan antara rakyat dengan aparat keamanan harus ditindak tegas, dan untuk itu kami percayakan sepenuhnya ke aparat kepolisian," tegasnya.
Sekertaris TKN Jokowi-Ma'ruf itu menyayangkan aksi unjuk rasa yang merupakan kegiatan politik kemudian berujung tindak kekerasan. Ia mengingatkan politik sebagai sarana membangun peradaban.
"Jadi kami mendukung, dan masyarakat pun memiliki kesadaran itu. Buktinya banyak apresiasi diberikan kepada TNI dan Polri. karena mereka tahu, TNI dan Polri menjadi alat negara yang menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," ucapnya.