Rabu 08 May 2019 19:23 WIB

Prabowo Minta Penyebab Kematian KPPS Diusut Tuntas

Prabowo ucapkan bela sungkawa atas meninggalnya ratusan petugas pemilu.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andi Nur Aminah
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto bersama tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) memberikan keterangan kepada wartawan di kediamannya di Kertanegara, Jakarta, Rabu (8/5/2019).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto bersama tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) memberikan keterangan kepada wartawan di kediamannya di Kertanegara, Jakarta, Rabu (8/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto menggelar konferensi pers di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu (8/5). Prabowo menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya ratusan KPPS yang meninggal pada proses pemilihan umum (pemilu) 2019.

"Atas nama seluruh BPN Prabowo-Sandi koalisi Indonesia Adil Makmur kami ingin mengucapkan bela sungkawa yang sebesar-besarnya atas meninggalnya yang dilaporkan lebih dari 500 petugas pemilu dari berbagai tingkatan yang telah meninggal dalam proses pemilu ini," kata Prabowo.

Baca Juga

Ia menganggap peristiwa serupa tidak pernah terjadi dalam sejarah pemilu di Indonesia. Ia pun meminta agar penyebab meninggalnya petugas pemilu tersebut diusut oleh pihak yang berwenang. "Perlu ada kami rasa suatu visum atau pemeriksaan medis KPPS petugas2 tersebut yang meninggal," imbaunya.

Berdasarkan data KPU per-Selasa 7 Mei 2019 menyebut jumlah petugas KPPS yang wafat sudah mencapai 456 orang, dan sakit 3.658 orang. Total 4.766 petugas KPPS yang mengalami musibah saat menyelenggarakan pesta demokrasi.

Sejumlah tokoh yang hadir dalam konferensi pers tersebut di antaranya politikus senior PAN Amien Rais, pakar ekonomi Rizal Ramli, putri Presiden RI ke-2 Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto), Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak. Selain itu terlihat juga petinggi Gerindra seperti Edhie Prabowo, Desmond Junaidi Mahesa, Sufmi Dasco Ahmad. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement