Jumat 03 May 2019 06:13 WIB

Langkah Awal Ilham Habibie di Bank Muamalat

Konsorsium yang dipimpin Ilham Habibie menyuntik modal Rp 2 triliun ke Bank Muamalat.

Rep: LIDA PUSPANINGTYAS/ Red: Elba Damhuri
Logo Bank Muamalat terpasang depan kantor pusatnya, Jakarta, Ahad (2/12).
Foto: Republika/Prayogi
Logo Bank Muamalat terpasang depan kantor pusatnya, Jakarta, Ahad (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsorsium yang dipimpin Ilham Habibie melalui Al Falah Investments Pte Limited menunjukkan komitmennya untuk membereskan persoalan di PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Putra presiden ketiga RI BJ Habibie itu memastikan bakal menyuntik modal sebesar Rp 2 triliun kepada Bank Muamalat.

Ilham yang saat ini menjabat sebagai komisaris utama Bank Muamalat mengatakan, suntikan modal Rp 2 triliun merupakan langkah awal dari komitmennya menyehatkan Bank Muamalat.

"Tahap awal untuk memulai rencana menyehatkan Muamalat, selanjutnya tidak bisa saya sebutkan di sini," kata Ilham saat ditemui seusai peluncuran Muamalat Hijrah Coffee di Muamalat Tower Kuningan, Jakarta Kamis (2/5).

Ilham mengatakan, kebutuhan dana untuk penguatan modal terbilang cukup kompleks karena persoalan teknis. Selama ini, kata dia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun belum menyampaikan jumlah pastinya. Namun, Ilham mengatakan, jumlah yang pernah disebutkan sebesar Rp 4 triliun dan Rp 7 triliun tersebut hanya wacana.

"Yang jelas kita masuk dulu sebagai pemegang saham, kita kendalikan, baru ambil langkah selanjutnya," kata dia. Ilham menegaskan, dana sebesar Rp 2 triliun sudah disetor ke escrow (rekening bersama) sejak Selasa (30/4).

Bank Muamalat bakal mengelar rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 17 Mei. Menurut Ilham, persiapan RUPS berjalan lancar. Komunikasi dengan regulator OJK terus berlangsung.

CEO Bank Muamalat Achmad Kusna Permana menambahkan, RUPS sesuai dengan rencana, termasuk kesiapan perusahaan, pemegang saham, dan calon investor.

"Alhamdulillah, Pak Ilham sebagai komisaris utama dan investor juga telah siap," kata Permana.

Dia berharap ini menjadi langkah awal Bank Muamalat untuk melangkah lebih baik ke depan. Bank syariah pertama di Indonesia ini juga telah menyusun sejumlah strategi untuk melaju lebih cepat di industri keuangan syariah.

Selain Al Falah, Bank Muamalat akan diperkuat oleh Koperasi Simpan Pinjam Jasa (Kospin Jasa). Komisaris Independen Bank Muamalat Iggi H Achsien mengatakan, Kospin Jasa telah menempatkan dananya untuk memperkuat modal Bank Muamalat. "Kospin Jasa masuk juga," kata dia, Kamis (2/5) di Muamalat Tower.

Ia menambahkan, seorang mantan menteri BUMN juga akan ikut melalui konsorsium yang dipimpin Kospin Jasa.

Kospin Jasa merupakan koperasi terbesar di Indonesia yang berpusat di Pekalongan, Jawa Timur, dengan jumlah aset sekitar Rp 6,8 triliun. Tahun lalu, Kospin Jasa mengakuisisi saham PT Asuransi Takaful Umum hingga 95 persen dengan nilai transaksi Rp 47,5 miliar.

Ketua Umum Kospin Jasa Andy Arslan Djunaid membenarkan rencana pihaknya untuk ikut memperkuat modal Bank Muamalat melalui pembelian saham yang diterbitkan.

"Iya, rencana ada dua konsorsium, yang satu Al Falah yang dipimpin Pak Ilham Habibie, yang kedua konsorsium Kospin Jasa sebagai lead-nya," kata Andy kepada Republika.

Andy mengatakan, ospin Jasa melihat secara umum bahwa potensi Bank Muamalat sangat besar. Buktinya, kata dia, dengan permasalahan yang ada saat ini, anggotanya tidak pergi dan tetap loyal.

Menurut dia, Kospin Jasa hanya perlu memperbaiki sumber masalah di Muamalat, terutama dalam hal pendanaan. Kospin Jasa tergerak membangkitkan Bank Muamalat karena merupakan ikon ekonomi syariah yang sangat penting sehingga harus dipertahankan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement