Rabu 17 Apr 2019 23:00 WIB

KPU Klaim Pemilu 2019 Lancar

Ada beberapa daerah yang melakukan pemungutan suara ulang.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi pemilihan umum (Pemilu)
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Ilustrasi pemilihan umum (Pemilu)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengklaim pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2019 di 34 provinsi pada Rabu (17/4) berlangsung lancar. Meski demikian, masih ada 11 kabupaten/kota yang akan melakukan pemungutan suara susulan.

Ketua KPU, Arief Budiman, mengatakan proses pemungutan suara sudah selesai. Kemudian, proses penghitungan hasil pemungutan suara juga sudah dilakukan.

Baca Juga

Saat ini, penghitungan perolehan suara untuk pemilihan presiden-wakil presiden, pemilihan anggota DPR RI, pemilihan anggota DPRD provinsi, pemilihan anggota DPRD kabupaten/kota dan pemilihan anggota DPD masih berlangsung hingga pukul 24.00 waktu setempat. Jika penghitungan belum selesai, akan dilanjutkan selama 12 jam tanpa henti.

"Jadi secara umum pelaksanaan Pemilu Indonesia berjalan dengan baik dan lancar," ujar Arief dalam konferensi pers di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Pusat, Rabu (17/4) malam.

Secara terpisah, Komisioner KPU, Pramono Ubaid Tanthowi, mengungkapkan ada 11 kabupaten/kota yang akan melakukan pemungutan suara susulan. Namun, pencoblosan secara susulan itu bukan untuk seluruh daerah.

"Melainkan ada di sejumlah TPS tertentu di suatu kabupaten," ungkap Pramono, Rabu malam.

Dia melanjutkan, data 11 kabupaten/kota ini terhitung hingga pukul 20.30 WIB. Menurit Pramono, pihaknya terus mengkompilasi data laporan pemungutan suara susulan.

Sehingga ada kemungkinan jumlah daerah yang akan melakukan pemungutan suara susulan bertambah. "Kami sudah menyadari adanya pencoblosan susulan itu. Sebab, sejak pagi sudah banyak laporan dari daerah. Di antaranya Kota Jayapura, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Muso Banyuasin," papar Pramono.

Adapun penyebab pemungutan suara susulan ini adalah logistik yang terkendala sehingga belum tiba di lokasi hingga 17 April. Selain faktor distribusi, juga karena kondisi cuaca.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement