REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Calon presiden Prabowo Subianto mengaku sering dituduh radikal oleh pihak-pihak yang tak sejalan dengannya. Namun, ia meminta pendukungnya tak terprovokasi tuduhan itu.
Ia mengatakan, sebagai bangsa Indonesia, pendukungnya harus dapat melindungi semua pihak, meskipun berseberangan pandangan. Menurut dia, bangsa Indonesia harus hidup bersama dengan damai dan saling menghormati.
"Tapi kita mohon kiai dan ulama dihormati. Kita ingin keadilan untuk semua," kata dia di GOR Sukapura, Kota Tasikmalaya, Sabtu (9/3).
Permohonan itu didasarkan banyaknya ulama yang dikriminalisasi. Ia menilai, saat ini hukum berjalan tidak cukup adil. Padahal, hukum diciptakan untuk semua pihak, bukan hanya untuk rakyat kecil.
Ia mencontohkan, orang-orang yang dekat kekuasaan boleh berbuat seenaknya. Namun di sisi lain, rakyat kecil selalu diadili oleh para penegak hukum.
Prabowo juga menjanjikan, jika terpilih menjadi presiden, dirinya akan menjembut Habib Rizieq Shihab. "Begitu menang saya jemput Habib Rizieq," tegas dia.
Ia mengajak rakyat paham akan kelakuan para pemimpin saat ini. Namun, Prabowo juga meminta rakyat tak emosi.
"Jangan kita terprovokasi. Kalau mereka berbuat jahat, kita tak boleh ikut. Kita yakin yang benar pasti memang, Allah selalu membela yang benar," kata dia.
Itu sejarah. Mereka yang bisa main melamggar hukum, intimidasi, menipu, tapi semua tak bisa ditipu. Semua sudah paham apa yang terjadi.