Senin 18 Feb 2019 16:46 WIB

Soal Kepemilikan Lahan Prabowo, PSI: Bagikan Saja ke Rakyat

Ratusan ribu hektare lahan milik Prabowo terungkap dalam debat kedua capres.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengikuti debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/2/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengikuti debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni menanggapi kepemilikan lahan capres Prabowo Subianto yang mencuat pada debat kedua capres, Ahad (17/2) malam. Menurutnya, bila Prabowo peduli pada kesejahteraan, maka sebaiknya lahan itu diberikan pada rakyat. Apalagi lahan yang dikelola Prabowo ternyata berstatus milik negara.

Raja mengatakan, Prabowo tak perlu menunggu negara meminta lahan tersebut dikembalikan. Menurutnya, pengembalian lahan yang dikelola Prabowo mestinya jadi kesadaran pribadi. Terlebih, Prabowo kerap berkoar soal kesenjangan sosial.

"Kalau memang peduli dengan kesenjangan sosial (dalam hal ini kepemilikan tanah) Pak Prabowo bagi saja tanahnya tanpa perlu diminta negara. Kalau punya kesadaran bahwa itu merupakan kesenjangan sosial yang tercipta selama ini bagikan saja ke rakyat," katanya pada Republika, Senin (18/2).

Menurutnya, kesenjangan sosial yang terjadi hari ini bagian dari yang pernah dikerjakan Prabowo. Khususnya di era Presiden Soeharto yang merupakan mertua Prabowo.

Ia mencatat Prabowo bagian dari 1 persen orang super kaya yang menguasai aset negara. Kemudian, Jokowi, kata dia berupaya meredistribusi aset supaya kesenjangan sosial tidak terjadi terus menerus.

"Jadi jangan sembarangan ngomong kesenjangan dan kemiskinan. Semua itu adalah hasil kebijakan masa lalu (Yang Prabowo bagian dari masalah itu) dan sekarang Pak Jokowi mulai selesaikan masalah itu," ujarnya.

Ia mengingatkan agar Prabowo mengembalikan lahan itu ke negara. Bila tidak demikian, ia meragukan komitmen Prabowo terhadap pengentasan kesenjangan sosial.

"Nah poinnya itu, justru terserah saja Pak Prabowo mau balikin ke negara atau enggak. Tapi jangan ngomong soal kesenjangan sosial, jangan bilang itu penyakit. Itu penyakit dari yang mertuanya bikin, dan dia bagian dari itu turut menikmatinya," tuturnya.

Sebelumnya, dalam debat capres tadi malam, Jokowi mengungkapkan Prabowo mengelola aset negara berupa tanah sejumlah ratusan hektar di berbagai wilayah di Indonesia. Di antara aset itu berada di Kalimantan dan Aceh.

Prabowo pun mengakui kepemilikannya atas tanah itu. Ia menyatakan siap memberikan tanah tersebut sepenuhnya pada negara bila dibutuhkan. Sementara itu, Prabowo menyebut bahwa tanah itu lebih baik dikelola oleh dirinya daripada oleh orang asing.

"Tanah daripada jatuh ke orang asing, lebih baik saya yang kelola," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement