Senin 31 Dec 2018 11:25 WIB

Imbauan Sejumlah Kepala Daerah Jelang Malam Tahun Baru

Sejumlah kepala daerah meminta warganya tak hura-hura di malam pergantian tahun.

Rep: Idealisa Masyrafina/Sapto Andika Candra/Mursalin Yasland/M Nursyamsi/ Red: Muhammad Hafil
Suasana dampak kerusakan pasca bencana Tsunami di Kawasan Sumur, Pandeglang, Banten, Selasa (25/12).
Foto:
Dzikir Nasional Republika yang selalu diselenggarakan setiap malam pergantian tahun bisa menjadi alternatif warga yang ingin bermuhasabah di malam pergantian tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, Sedangkan di Banten, yang juga sama seperti Lampung baru saja tertimpa bencana,  Gubernur Wahidin Halim mengimbau agar seluruh masjid yang ada di wilayah Provinsi Banten untuk melaksanakan shalat Ghaib dan berzikir bersama. Warga juga diharapkan memanjatkan doa agar Banten selalu ada dalam keselamatan dan lindungan Allah. 

Hal ini dinyatakan Gubernur Banten Wahidin Halim dalam surat edarannya tentang Pergantian Tahun Baru Masehi di Provinsi Banten. Surat edaran tersebut ditujukan kepada bupati/walikota se-Provinsi Banten, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten, Kepala OPD/biro Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, Pimpinan Lembaga/Organisasi Keagamaan. Surat Edaran tersebut dikeluarkan dalam rangka memelihara ketentraman dan ketertiban dalam masyarakat.

Adapun surat tersebut menyatakan imbauan untuk menjauhi dan tidak melakukan kegiatan apapun di sepanjang pantai dan mengisi malam pergantian tahun dengan kegiatan ibadah. Bagi yang beragama Islam agar diisi dengan kegiatan di masjid sekitar rumahnya, diisi dengan istighosah, berdzikir dan berdoa, serta melaksanakan Shalat Ghaib bagi para korban tsunami Selat Sunda.

Di Nusa Tenggara Barat,  Gubernur Zulkieflimasyah mengeluarkan Surat Edaran nomor 528/831/XII/BKBPDN/2018 tertanggal 27 Desember 2018 tentang imbauan peringatan atau perayaan pergantian tahun 2018.

Surat edaran ini ditujukan kepada seluruh bupati dan wali kota se-NTB, pimpinan organisasi kemasyarakatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, ketua LSM, pimpinan lonpes agar mengingatkan kepada masyarakat, anak-anak muda, dan seluruh warga pada umumnya untuk mengisi kegiatan malam pergantian tahun baru 2019 dengan kegiatan-kegiatan keagamaan.

Zul, sapaan akrabnya, juga mengimbau masyarakat tidak merayakan malam tahun baru dengan melakukan acara hiburan, kegiatan pesta berlebihan, menyalakan kembang api atau petasan, dan kebut-kebutan di jalan raya yang dapat mengganggu keamanan masyarakat dan ketertiban lalu lintas. Zul juga mengimbau para pengelola usaha hiburan untuk tidak melakukan pesta berlebihan saat malam pergantian tahun.

"Kepada seluruh pemilik dan pengelola tempat hiburan untuk tidak mengadakan kegiatan pesta pada malam pergantian tahun 2018 secara berlebihan," ujar Zul di Mataram, NTB, Jumat (28/12). Zul mengatakan, surat edaran ini sebagai upaya memelihara keamanan, ketentraman, ketertiban, dan menjaga kondusivitas wilayah yang aman, aman, dan terkendali.

Sementara di Bali yang merupakan daerah andalan pariwisata Indonesia,  Gubernur Wayan Koster mengimbau masyarakat untuk membatasi penggunaan mercon, kembang api, dan bahan sejenisnya di malam pergantian tahun baru 2019. Ini mengantisipasi peningkatan potensi gangguan ketertiban umum dan masyarakat yang bisa membahayakan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.

"Bupati dan wali kota se-Bali agar melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan meningkatkan sinergitas untuk mengawasi penggunaan mercon, kembang api, dan bahan sejenisnya pada perayaan malam pergantian tahun," kata Koster, Ahad (30/12).

Terkait hal ini, gubernur yang juga politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 333.1/5041/ Bid.II/ Satpol PP/ 2018 tentang Pelaksanaan Perayaan Malam Penyambutan Tahun Baru 2019. Tokoh msyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat juga diminta mengoptimalkan peran aktif masyarakat dalam rangka mencegah dan menyelesaikan potensi-potensi gangguan ketertiban umum.

"Peran aktif ini hendaknya dijalan dengan tetap melalui prinsip kearifan lokal," kata Koster.

 

Tradisi Nikah Massal

Di DKI Jakarta, Pemprov  yang dipimpin oleh Gubernur Anies Baswedan ini akan mengisi malam tahun baru dengan melanjutkan tradisi nikah missal. Seperti tahun sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta kembali melaksanakan kegiatan nikah massal di Lapangan Parkir Thamrin 10 dengan menghadirkan Aa Gym yang akan memberikan nasihat pernikahan.

Selain nikah massal yang merupakan pernikahan baru, kali ini juga dilaksanakan itsbat nikah. Total keseluruhan peserta adalah 557 pasang, dengan rincian peserta nikah massal 221 pasang dan peserta itsbat nikah 336 pasang.

Peserta juga akan mendapatkan bingkisan serta uang sebesar Rp 500 ribu. Warga yang datang pun dapat menikmati bazar UMKM yang berasal dari perwakilan 44 Kecamatan dan Binaan UMKM dengan total 70 tenda yang akan digelar di sekitar area depan Lapangan Parkir Thamrin 10.

Selain nikah massal, Pemprov DKI Jakarta juga akan mengadakan doa bersama untuk mendoakan masyarakat yang tertimpa musibah tsunami di Pandeglang, Banten. Doa bersama akan dilakukan pada pukul 24.00 WIB bertempat di Panggung Utama Bunderan HI. 

Baca juga: Pemprov DKI Segel Baliho Tsamara, Ini Respons PSI

Baca juga: Ini Kebiasaan yang Berpotensi Picu Penyakit Jantung

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement