Jumat 07 Dec 2018 15:07 WIB

Harga Telur Ayam yang Terus Naik Setiap Hari

Harga pakan naik akibat kenaikan harga jagung.

Pekerja menata telur ayam di salah satu agen sembako di kawasan Manggarai, Jakarta, Ahad (22/7).
Foto:
Ilustrasi peternakan ayam petelur

Penyebab kenaikan harga

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Tjahya Widayanti menjelaskan, ada beberapa faktor penyebab kenaikan harga telur ayam ras. Pertama, terjadi kenaikan harga pakan yang diakibatkan oleh kenaikan harga jagung yang sebelumnya Rp 4.600-Rp 4.800 per kg, naik menjadi Rp 5.800- Rp 6.000 per kg.

Komponen pakan yang mengalami kenaikan adalah soybean meal dan meat and bone meal yang terjadi karena penguatan kurs dolar terhadap rupiah. Dia menjelaskan, pakan ternak memiliki kontribusi sekitar 70 persen terhadap biaya produksi. "Sementara 50 persen dari ha ga pakan disumbang oleh jagung," ujar Tjahya kepada Republika.

Faktor kedua yang menyebabkan naiknya harga telur adalah karena pada periode September (bulan Muharam) hingga Oktober, terjadi penurunan permintaan yang mengakibatkan harga telur di tingkat peternak. Di beberapa daerah, harga telur saat itu berada di bawah Rp 18 ribu per kg atau harga batas bawah pada harga acuan.

Kondisi itu mengakibatkan kerugian bagi peternak. Dengan demikian, ketika ada peningkatan permintaan pada momen Natal dan tahun baru saat ini, peternak memanfaatkannya untuk meningkatkan keuntungan setelah sebelumnya merugi.

Saat ini, kata dia, harga farmgate telur ayam ras mencapai Rp 22.540 per kg. Di Sumatra harganya Rp 21.680 per kg, Jawa (Rp 22.590 per kg), Bali dan Nusa Tenggara (Rp 20.230 per kg), Kalimantan (Rp 23.813 per kg), dan Sulawesi (Rp 23.320 per kg). "Tapi, harga pangan secara umum stabil." n ita nina winarsih /haurahafizhah/lilis sri handayani/ahmad fikri noor ed: satria kartika yudha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement