Selasa 30 Oct 2018 15:48 WIB

Pasar Solo Terbakar, Ribuan Pedagang Terdampak

Kebakaran terjadi saat pedagang sudah kembali ke rumah.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Friska Yolanda
Suasana kebakaran di Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, Senin (29/10/2018). Penyebab kebakaran pasar induk di Solo tersebut belum diketahui.
Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya
Suasana kebakaran di Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, Senin (29/10/2018). Penyebab kebakaran pasar induk di Solo tersebut belum diketahui.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ribuan pedagang menjadi korban kebakaran Pasar Legi di Solo pada Senin (29/10) sore. Selain menderita kerugian material, para pedagang belum bisa berjualan untuk sementara waktu sampai dibangun pasar darurat.

Seorang pedagang, Nurhayatun (32) menyatakan, losnya yang berada di lantai 2 habis terbakar. Perempuan yang tinggal di Karangpandan, Kabupaten Karanganyar tersebut berjualan jamu dan bumbu-bumbu dapur. Dia sudah tujuh tahun berjualan di Pasar Legi. Los tersebut merupakan warisan dari ibunya yang mewarisi dari neneknya. 

"Pas kejadian itu saya di jalan, losnya sudah tutup. Jam 17.00 WIB saya ditelepon ada kebakaran, langsung balik lagi ke sini, sampai sini sudah habis separuh," ujar Nurhayatun kepada wartawan di depan Pasar Legi, Selasa (30/10). 

photo
Pedagang dibantu petugas menyelamatkan barang dagangannya dari kebakaran di Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, Senin (29/10/2018). Penyebab kebakaran pasar induk di Solo tersebut belum diketahui.

Nurhayatun mengaku kerugian yang dia alami tidak terhitung. Apalagi, dia baru saja menambah dagangan atau kulakan sekitar Rp 50 juta. Modal dia berdagang dari pribadi dan pinjam dari bank. "Ini saya nunggu dari dinas pasar untuk lapak darurat. Ya mulai dari nol. Modalnya tidak tahu nanti dari mana yang penting dapat lokasi jualan dulu," ucap perempuan berkerudung tersebut. 

Pedagang lainnya, Sri Lestari, mengatakan saat kejadian dia sudah berada di rumahnya di daerah Kestalan. Sri mengaku memiliki dua kios di sisi selatan. "Waktu kejadian saya sudah di rumah. Saya lihat arah pasar ada asap kemebul dipikir rumah terbakar, terus tetangga pada ribut pasar terbakar," ungkapnya. 

Sama halnya seperti Nurhayatun, Sri juga mewarisi kios di Pasar Legi dari kakaknya. Sri telah puluhan tahun berdagang di Pasar Legi. Barang dagangannya yang terbakar antara lain satu karung bawang. 

Di sisi lain, polisi telah membuat garis di lokasi kejadian. Sejumlah mobil pemadam kebakaran masih disiagakan untuk berjaga-jaga dan mendinginkan bekas kebakaran. 

photo
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api saat terjadi kebakaran di Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, Senin (29/10/2018). Belum diketahui penyebab kejadian kebakaran pasar tersebut. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Tak jauh dari pasar, tepatnya di Jl Sabang, dua unit alat berat dikerahkan untuk meratakan pinggiran jalan. Lokasi tersebut akan digunakan sebagai pasar darurat. Seorang petugas mengukur jalan dan memberi tanda masing-masing lebarnya 1,5 meter. 

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Legi, Sastromiharjo, total pedagang yang memiliki Surat Hak Penempatan (SHP) sebanyak 1.745 SHP. Semuanya habis total. Namun, dia belum bisa memberikan informasi total kerugian. 

Sastromiharjo mengatakan, dengan adanya musibah tersebut, pada Selasa ini statusnya pasar ditutup sementara. "Semua pedagang tidak boleh jualan, tidak ada aktivitas. Hari ini fokusnya memadamkan api dulu," terangnya kepada wartawan. 

Para pedagang juga tidak boleh memasuki tempat kejadian perkara (TKP). Dia menegaskan, kejadian tersebut resmi musibah, bukan rekayasa dari siapapun. "Dan sementara semua teman-teman yang ada di utara pasar dan selatan pasar tutup untuk menghargai musibah ini. Masalah berapa hari ke depan kami masih menunggu hasil rapat dengan Kepala Dinas Perdagangan," imbuhnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement