Senin 22 Oct 2018 22:11 WIB

Fraksi PKS: Selamat Hari Santri

Fraksi PKS mendukung lahirnya UU Pendidikan Pesantren.

Ketua fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini
Foto: Ist
Ketua fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi PKS DPR RI menyampaikan ucapan Selamat Hari Santri Nasional kepada para santri di Indonesia. Santri merupakan tulang punggung NKRI.

Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini, mengatakan di bawah komando para ulama, santri turut mengorbankan semangat kemerdekaan dan berjuang untuk meraihnya. "Itulah jasa ulama dan santri yang sampai kapanpun tidak boleh kita lupakan," kata Jazuli dalam siaran persnya, Senin (22/10).

Sekarang, lanjutnya, menjadi tanggung jawab semua elemen bangsa untuk memuliakan ulama dan santri. Caranya dengan menghormati posisinya dan memajukan sistem, kultur dan kekhasan pendidikan pesantren.

Fraksi PKS, kata dia, terus melakukan berbagai upaya pemuliaan ulama dan santri. Fraksi PKS adalah satu-satunya fraksi di DPR, yang mentradisikan lomba baca Kitab Kuning untuk seluruh santri pesantren di Indonesia.

"Tahun ini lomba baca kitab kuning telah terselenggara untuk ketiga kalinya. Bahkan kita adakan di gedung DPR ini. Tujuannya jelas, agar kita lebih akrab, mencintai, dan memuliakan ulama berikut khasanah intelektual dan rujukan keilmuwan pesantren ini," ungkapnya.

Fraksi PKS DPR, kata Jazuli, juga mendukung penuh lahirnya RUU tentang Pendidikan Pesantren. Keberadaannya akan mengokohkan sistem pendidikan pesantren dengan kekhasan dan karakternya masing-masing.

RUU ini telah disetujui menjadi inisiatif DPR. Prinsipnya, kata Jazuli, PKS akan mengakomodasi dan menguatkan seluruh kekhasan pendidikan pesantren. Baik pendidikan diniyah formal ataupun informal, maupun satuan pendidikan "muadalah" yang juga dianut oleh banyak sekali pesantren di Indonesia.

"Untuk itu tentu yang paling paham adalah para kyai pengasuh pondok pesantren. Fraksi PKS tentu harus mendengar masukan beliau-beliau yang berjasa membesarkan pendidikan pesantren," ungkapnya.

Menurut penulis buku "Ulama dan Pesantren Mewariskan Indonesia Merdeka" ini, sistem pendidikan pesantren sejatinya adalah soko guru pendidikan nasional. Jauh sebelum kita kenal pendidikan sekarang, pesantren telah ada di bumi nusantara ini dan melahirkan tokoh-tokoh pejuang bangsa dengan karakter yang kuat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement