Ahad 07 Oct 2018 16:17 WIB

SMRC: Kasus Ratna, Pendukung Prabowo tak Pergi

SMRC menilai kebohongan Ratna Sarumpaet bukan isu fundamental dibandingkan ekonomi.

 Aktivis Ratna Sarumpaet (tengah) tiba di Mapolda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Kamis (4/10) malam.
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Aktivis Ratna Sarumpaet (tengah) tiba di Mapolda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Kamis (4/10) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan menilai kasus kebohongan aktivis Ratna Sarumpaet tidak akan mengakibatkan pemilih Prabowo Subianto pergi berpindah haluan. "Malah akan semakin membela," kata Djayadi di Jakarta, Ahad (8/10).

Dia mengatakan pemilih Prabowo adalah orang-orang yang cenderung anti-terhadap Presiden Jokowi. Masalahnya, dia mengatakan kasus Ratna telah menyebabkan citra Prabowo menjadi negatif.

Citra negatif itu akan menyulitkan Prabowo bersama cawapresnya Sandiaga Uno, dalam meraih suara pemilih yang belum menentukan sikap atau undecided voters. Citra negatif itu, kata dia, juga menyulitkan Prabowo meraih suara pemilih Jokowi yang masih mungkin pindah haluan. 

"Akan tetapi, itu dugaan, hipotesis, perlu diuji dengan data," jelas Djayadi. 

Djayadi mengatakan isu kebohongan Ratna Sarumpaet bukanlah isu fundamental. Isu tersebut dapat datang dan dilupakan dengan mudah atau sebaliknya mudah datang namun sulit dilupakan publik. 

Dia memandang Prabowo masih memiliki kesempatan untuk memenangi Pilpres 2019, bergantung pada kondisi fundamental bangsa seperti perekonomian, keamanan dan lain sebagainya. "Sekarang yang potensial berubah adalah isu ekonomi. Misalnya isu Rupiah melemah, isu terkait kebutuhan sehari-hari dan seterusnya," kata dia. 

Baca Juga: Pengamat: Pemilih Potensial Prabowo Bisa tak Simpati

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement