REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Kasus hoaks Ratna Sarumpaet masih menyisakan sejumlah persoalan bagi kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ali Munhanif menilai soliditas koalisi parpol pendukung Prabowo-Sandiaga atau Koalisi Indonesia Adil Makmur (KIAM) tidak akan terganggu kasus hoaks Ratna Sarumpaet.
Baca Juga:
Koalisi tetap solid, kata Ali, selama pengusutan kasus hoaks oleh kepolisian tidak melebar ke selain Ratna. "Saya kira tidak akan terganggu, sejauh pemeriksaan itu untuk memperjelas kronologi atau pelanggaran pidana oleh Ratna. Dan kemudian untuk memastikan BAP (berita acara pemeriksaan) berjalan lancar," kata Ali, Sabtu (6/10).
Selama Prabowo dan tokoh-tokoh politik di sekitarnya hanya dipanggil sebagai saksi untuk tersangka Ratna, maka itu adalah hal yang biasa. Terlebih, jika keterangan yang diberikan kepada kepolisian itu berdampak pada pemberatan hukuman bagi Ratna.
Namun, lanjut Ali, lain halnya jika ada pemidanaan terhadap Prabowo atau orang-orang di lingkaran mantan Danjen Kopassus itu. Kondisi ini kemungkinan akan mengganggu soliditas koalisi parpol pendukung.
Kendati demikian dia menduga tidak ada niat yang sistematis dari pihak Prabowo-Sandi untuk menyiarkan hoaks. "Praktis dugaan saya memang tidak ada keinginan yang sistematis dari pihak Prabowo untuk membuat hoaks," papar dia.
Menurut Ali, kasus hoaks penganiayaan murni dilakukan oleh Ratna. "Di berbagai kesempatan dia menggunakan segala cara untuk tampil di depan publik sebagai pembela Prabowo. Padahal tidak begitu, sebagai politisi senior biasa saja," ungkap dia.