REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU - Sedikitnya 3.000 korban gempa dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah(Sulteng) mengungsi di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat(Sulbar). Dari pantauan di Mamuju, Rabu (3/10), para pengungsi yang umumnya perempuan dan anak-anak itu, menempati pendopo rumah jabatan Wakil Bupati Mamuju.
Wakil Gubernur Sulbar, Enny Anggraeni Anwar mengatakan, warga korban gempa dan tsunami dari Palu dan Kabupaten Donggala itu menjadikan Kabupaten Mamuju sebagai persinggahan untuk selanjutnya akan menuju ke sejumlah kabupaten/kota, baik di Sulbar maupun ke Sulawesi Selatan.
"Para warga korban gempa dan tsunami dari Palu dan Donggala itu menjadikan Mamuju sebagai persinggahan dan Alhamdulillah mereka sudah tertangani dengan baik oleh pemerintah kabupaten dan para pengungsi itu ditampung di rumah jabatan Wakil Bupati Mamuju," katanya.
"Berdasarkan data hingga tadi siang (Rabu), sudah ada sekitar 3.000 pengungsi yang tiba di Kabupaten Mamuju dan saat saya mengunjungi para pengungsi itu di rumah jabatan Wakil Bupati Mamuju, mereka menyampaikan bahwa inilah pelayanan terbaik yang mereka terima,"tambahnya.
Pemerintah Provinsi Sulbar, lanjut Wagub, telah mengerahkan organisasi perangkat daerah (OPD) setempat, untuk bertindak cepat membantu warga korban gempa dan tsunami yang mengungsi di daerah itu.
"Saya juga sudah berdiskusi dengan beberapa OPD dan menyampaikan bahwa penanganan pengungsi ini harus dilakukan secara bersama-sama. Jadi posko tetap dibuka di kabupaten tetapi kami juga berkontribusi memberikan sumbangan apa yang mereka butuhkan, misalnya kekurangan susu bayi, pakaian dan makanan," ujarnya.
Di posko di rumah Wakil Bupati itu, selain diberikan makanan, para pengungsi juga diberikan pelayanan kesehatan dan konseling traumatik.
Sementara itu, Bupati Mamuju, Habsi Wahid menginstruksikan kepada jajarannya untuk dapat memperhatikan korban bencana gempa dan tsunami Sulteng yang mengungsi di daerah itu.
"Daerah kita ini salah satu wilayah jalur pengungsian korban bencana Sulteng, jadi harus siap menampung ataupun memfasilitasi kebutuhan sementara bagi mereka yang mengungsi atau yang hanya ingin singgah di Mamuju," katanya.