REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak kepolisian akan menemui Ratna Sarumpaet terkait kasus dugaan penganiayaan. Dalam kasus ini, Ratna akan ditemui Polri terkait perbedaan temuan kepolisian dan pengakuan Ratna Sarumpaet yang diungkapkan sejumlah politikus.
Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Nico Afinta menuturkan, Ratna akan ditemui kepolisian dalam kapasitas saksi. Pasalnya, Ratna merupakan pusat dalam kasus yang terjadi, di mana Ratna mengaku menjadi korban penganiayaan.
"Ibu Ratna saat ini saksi, karena beliau yang utama," kata Nico di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/9).
Nico belum memastikan kapan akan memeriksa Ratna Sarumpaet. Menurutnya, kepolisian akan menunggu terlebih dahulu keadaan ibu dari Aktris Atiqah Hasiholan membaik atau siap memberikan keterangan kepada kepolisian.
"Kalau ibu Ratna sudah membaik kami akan berkoordinasi dan meminta keterangan pada kepolisian untuk memberikan keterangan terhadap kejadian yang dialami," kata Nico Afinta.
Baca juga: Polisi: Tidak Ditemukan Bukti Pengeroyokan Terhadap Ratna
Nico mengatakan polisi dalam hal ini pun fokus pada dua aspek. "Di satu sisi polri didesak untuk ungkap pelaku pengeroyokan, di satu sisi didesak apakah benar Ratna Sarumpaet dianyaya orang," ujarnya.
Kepolisian melakukan pendalaman terkait kabar dugaan penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet. Dalam kabar yang beredar, Ratna dipukuli tiga orang tak dikenal di sekitar Bandara Husein Satranegara, Bandung, 21 September 2018 setelah menghadiri konferensi internasional. Namun, polisi menemukan fakta lain.
Berdasarkan penyelidikan polisi, pada tanggal 20 September 2018, Ratna mendaftar ke RS Bina Estetika, Menteng Jakarta. Lalu pada 21 September 2018, Ratna terregistrasi hadir di rumah sakit kecantikan tersebut.
Kabar yang beredar, Ratna mengaku dikeroyok tiga orang tak dikenal di sekitar Bandara Husein Satranegara. Ia mengaku di keroyok pada 21 September 2018. Mengenai kabar tersebut,Bandara Husein Satranegara juga tidak mencatat manifes penumpang bernama Ratna Sarumpaet.
Lalu, berdasarkan keterangan polisi, 23 rumah sakit di wilayah Ciamis dan sekitarnya menyatakan tidak menangani pasien bernama Ratna Sarumpaet. Kemudian soal konferensi internasional, Polisi juga memastikan tidak ada konferensi internasional di tanggal Ratna mengaku dipukuli.
Baca juga: Polda: Ratna Sarumpaet Datangi RS Bina Estetika 21 September