Ahad 30 Sep 2018 23:28 WIB

TNI-Polri Upayakan Buka Akses Terisolir di Palu dan Donggala

Ada dua alternatif pengiriman bantuan, yakni jalan melalui darat dan melalui laut

Warga melintas di antara reruntuhan rumah di Perumnas Bala Roa, Palu, Ahad (30/9).
Foto: Antara/Darwin Fatir
Warga melintas di antara reruntuhan rumah di Perumnas Bala Roa, Palu, Ahad (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI bersama Polri terus berupaya melakukan penanganan pascagempa bumi di Kota Palu dan Donggala, serta gelombang tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9). Upaya yang dilakukan adalah dengan membuka akses jalan di daerah-daerah yang masih terisolir.

"TNI sudah berusaha untuk membuka akses dan sekarang akses sudah mulai dibuka, untuk BBM itu semua di Donggala sehingga dari Donggala pun kita sudah berusaha membuka jalan menuju ke Palu," Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Ahad (30/9) malam.

Menurut dia, ada dua alternatif pengiriman bantuan, yakni jalan melalui darat dan melalui laut. Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) ini mengaku telah melakukan peninjauan dari udara.

Ia melihat Kota Palu mengalami kerusakan yang parah lantaran dihantam gempa dan tsunami. Sementara untuk Kabupaten Donggala dilaporkannya tidak separah Kota Palu. "Donggala saya lihat dari udara dengan ketinggian rendah, epicentrum di Donggala memang untuk tsunami tidak sampai masuk ke atas ya karena agak tinggi. Gedung juga kerusakannnya tidak seperti yang ada di Palu," jelasnya.

Untuk pasokan BBM, tambah dia, depo BBM berada di Donggala dan diupayakan dapat disalurkan menuju Palu  melalui jalur laut dan darat.

Mengenai inventarisasi kerusakan fasilitas milik TNI, saat ini tengah dilakukan pendataan. Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Palu mengalami kerusakan parah seperti kapal perang yang terdampar dan juga fasilitas pangkalan kapal selam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement