Sabtu 29 Sep 2018 05:37 WIB

Apa yang Kau Rasa tentang Haringga?

'Saya sedih membayangkan seorang anak yang ingin menonton bola, pulang tinggal nama'

Asma Nadia
Foto:

Syukurlah tak semua begitu. Masih membayang cercah harapan. Selain semua komen negatif di media sosial, betebaran ungkapan positif. Sebagian besar dari sesama orang tua, sebagian lain anak-anak muda. Jeritan, ketidakmengertian, kekhawatiran, air mata, dan input.

Hukum, tanggung jawab, tegas, jera, dan perubahan.

Semua yang bersalah--bukan cuma sebagian melainkan semua yang tertangkap di video melakukan andil kekerasan terhadap korban harus dihukum. Mungkin kriminalitas sudah ditangani, tapi pembiaran juga kelalaian harus ada yang memikul tanggung jawabnya. Jika mungkin mengungkap kasus-kasus lama dan memiliki bukti, ini kesempatan menyuarakannya.

Jangan berkata, nanti kalau kejadian lagi, akan kita hukum berat. Berharap jatuh korban lain? Jangan berkata nanti. Pastikan pelaku diberi hukuman berat sekarang agar peristiwa keji ini tidak terjadi lagi. Sanksi yang diberikan pun harus menimbulkan efek jera.

Klub, suporter, panitia pelaksana, bahkan PSSI tidak bisa berlepas tangan begitu saja dan mengatakan ini hanya oknum. Kejadian nahas seperti ini sudah sering terulang, dan seharusnya sejak lama bisa diantisipasi.

Bukan para pengurus PSSI langsung yang kehilangan seorang anak, setidaknya belajarlah peduli dan memikul tanggung jawab, alih-alih saling melemparkan kesalahan ke pihak lain.

Empat puluh satu jiwa sudah gugur dalam agenda serupa, saya ragu berapa di antara kita yang mengingat semua nama mereka. Karena itu, demi para korban yang terenggut masa depan, dan keluarga yang kehilangan tumpuan hati, perubahan harus terjadi, bahkan jika banyak yang harus dikorbankan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement