Senin 24 Sep 2018 12:33 WIB

PKB Anggap SBY tak Bijak, PKPI Nilai Walk Out Hak SBY

'Tolong dong dihormati, jangan sampai menyakiti perasaan SBY,' kata Sandi.

Rep: Umi Nur Fadhilah, Rizkyan Adiyudha, Sri Handayani/ Red: Ratna Puspita
Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menunjukan foto sejumlah massa yang membawa bendera bertuliskan Projo yang membuat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) walkout dari karnaval kampanye damai di Silang Monas, Jakarta, Ahad (23/9).
Foto:
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah) menyampaikan keterangan disaksikan, dari kiri, Waketum PPP Arwani Thomafi, Sekjen NasDem Johnny G Plate, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, Sekjen Hanura Herry Lontung Siregar, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq dan Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan sebelum pertemuan tertutup di Jakarta, Senin (6/8).

Teriakan tak terkait SBY

Karding mengatakan teriakan ‘Jokowi Lagi’ sama sekali tidak menyangkut pribadi atau kelemahan SBY. Karena itu, ia menambahkan, teriakan itu seharusnya tidak menjadi masalah tertentu. 

Dia berpendapat teriakan menunjukkan masyarakat bergembira, bersuka cita dan menikmati deklarasi kapanye damai tersebut. “Sekali lagi, itu tidak bijak,” kata sekjen PKB tersebut.

Karding mengatakan KPU dan pasangan calon sepakat untuk tidak boleh membawa atribut dan itu sudah dilaksanakan. Dia melanjutkan, tidak ada atribut partai di lokasi deklarasi damai.

“Tidak usah menambah gaduh dengan statement-statement yang kontraproduktif. Sudah cukup ‘keramaian’ ini,” kata Sekretaris Jenderal PKPI Verry Surya Hendrawan.

Ia menambahkan jika ada atribut, ia menambahkan, hal itu ada di luar lokasi damai. Menurut Karding, atribut itu boleh saja sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang ada. 

Verry tak menampik, sikap walk out SBY turut menambah ‘ramai’ kegiatan tersebut. Namun, ia mengatakan PKPI berharap semua pihak dapat menahan diri atas peristiwa itu.

“Tidak usah menambah gaduh dengan statement-statement yang kontraproduktif. Sudah cukup ‘keramaian’ ini,” kata Verry.

Di sisi lain, dia mengapresiasi dan mengucapkan selamat pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena sukses menyelenggarakan kegiatan Deklarasi Kampanye Damai di Silang Monas, Jakarta pada Ahad pagi. Verry meyakini KPU sudah berusaha menyelenggarakan kegiatan itu dengan baik. 

Ia menambahkan kekurangan pada kegiatan tersebut bukan hal yang disengaja. Terlebih, kontrol KPU atau panitia sangat terbatas di dalam area Monas. Sementara di luar Monas, adalah area publik yang terbuka dengan berbagai spontanitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement