REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- PLN memberikan penyambungan gratis untuk korban gempa Lombok dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Timur Bali dan Nusa Tenggara, Djoko R Abumanan mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian PLN terhadap para korban.
Dia menyampaikan untuk rumah-rumah yang terdampak gempa, PLN telah melakukan pendataan rumah warga, pengamanan kabel Sambungan Rumah (SR) agar aman dari kondisi bertegangan dan pendataan alat pembatas dan Pengukur (APP) untuk memastikan kondisi fisik kwh meter dan MCB. Ia mengatakan, bencana gempa yang mengguncang Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat, baik sisi material maupun imaterial.
"Gempa tersebut juga merusak sistem kelistrikan di kedua pulau tersebut, sebagian besar kondisi kwh meter sudah tidak dapat digunakan lagi (rusak) tertimpa bangunan, ada yang masih terpasang di bangunan namun dalam kondisi rusak berat/sedang dan telah diamankan di kantor PLN," ujar Djoko di Mataram, NTB, Jumat (14/9).
Ratusan aset PLN mengalami kerusakan, terutama pada jaringan Distribusi Tegangan Menengah, Tegangan rendah serta Saluran Rumah dan Alat Pengukur dan Pembatas (SR APP). Djoko menyebutkan, ribuan pelanggan PLN harus padam pada saat gempa dikarenakan Jaringan PLN mengalami kerusakan akibat gempa.
"Kondisi saat ini seluruh jaringan listrik telah diperbaiki dan seluruh masyarakat khususnya yang ada di pengungsian sudah bisa menikmati listrik kembali," lanjutnya.
Ia melanjutkan, bencana gempa juga berdampak pada kerusakan kelistrikan di beberapa wilayah kerja unit PLN seperti wikayah Tanjung, Pemenang, Gangga, Kayangan, Bayan, Gili Trawangan, Gili air dan Gili Meno di Lombok Utara; Narmada, Batulayar, Gunungsari di Lombok Barat; Labuhan Haji, Pringgabaya, Sembalun, Sambelia di Lombok Timur; Ampenan di Kota Mataram; Utan, Alas, Taliwang, Rhee dan Buer di Sumbawa; dan Seteluk di Sumbawa Barat. Ia memperkirakan sekitar 56 ribu pelanggan PLN terkena dampak gempa.
"Kami sadar kebutuhan akan kelistrikan sangat penting, perbaikan seluruh jaringan langsung kami lakukan pascagempa. Apabila rumah baru telah selesai dibangun dan hendak disambung listriknya kembali, maka proses penyambungan baru dan penyalaan akan dilakukan oleh PLN dan dibebaskan dari biaya penyambungan (BP), gratis," kata dia.
Djoko melanjutkan bagi masyarakat yang telah didata dan dinyalakan kembali oleh petugas juga dapat melaporkan langsung ke kantor PLN. Khususnya apabila sudah siap bangunan rumah dan instalasi listriknya untuk disambung dan dinyalakan kembali.
Dia mengimbau masyarakat waspada dan melaporkan ke Kantor PLN terdekat atau pihak berwajib apabila ada oknum yang mengatasnamakan PLN menawarkan penyambungan listrik dan meminta sejumlah uang. "PLN tidak pernah meminta biaya untuk pemasangan dan penyambungan kembali terhadap pelanggan-pelanggan PLN yang terdampak gempa," ungkapnya.
Dia berharap program pemasangan dan penyalaan kembali dapat mempercepat dan membantu korban untuk memperoleh akses listrik ke rumah. "Karena akses listrik yang mudah didapat akan membantu proses pemulihan di masyarakat, mengingat listrik merupakan kebutuhan primer untuk semua orang, terutama bagi korban gempa di masa transisi ini," kata Djoko menyebutkan.