REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekjen DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Faldo Maldini menyampaikan sejumlah langkah untuk menarik dukungan di daerah yang menjadi lumbung suara pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. Salah satunya, mengecek realisasi janji-janji Jokowi pada kampanye Pilpres 2014.
Faldo mengatakan dalam melakukan strategi ini, tim akan berpihak pada kebenaran dan tidak boleh berbohong pada kampanye. Ia menambahkan karena bernama Kabinet Indonesia Kerja, maka masyarakat berhak mengecek hasil kerjanya.
“Karena kan namanya pemilu itu referendum untuk pejawat, apakah dia layak kita lanjutkan atau tidak, kan begitu sebenarnya," kata dia, Selasa (11/9).
Berdasarkan fakta sejauh ini, Faldo mengatakan, banyak janji Jokowi yang gagal. Misalnya, ia mengatakan, soal janji kondisi perekonomian bakal meroket berkat pembangunan infrastruktur.
Faktanya, ia menambahkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar yang meroket. "Dengan fakta-fakta yang akan kami sampaikan, kita banyak sekali dikerjain oleh Jokowi, ini tentu akan membuka mata mereka,” kata dia.
Apalagi, dia menuturkan sekarang ini merupakan era keterbukaan informasi di mana masyarakat dapat mudah mengetahui fakta terkait janji Jokowi. “Sebagai penantang itu berhak bahwa kandidat kami bisa merealisasikan yang kami bawa, karena pejawat enggak bisa lagi janji-janji,” kata dia.
Faldo menambahkan kritik merupakan kemewahan bagi koalisi penantang. "Kita akan terus bekerja ke depan untuk menggarap orang-orang yang percaya bahwa Indonesia tidak akan dikerjain lagi oleh presiden terpilih," kata dia.
Wilayah yang diperkirakan menjadi basis Jokowi-Ma'ruf, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Papua.