Rabu 22 Aug 2018 09:16 WIB

Idul Adha, Jokowi Minta Masyarakat Bantu Warga NTB

Proses evakuasi di Lombok masih terus dilakukan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Hafil
Presiden Jokowi menunaikan ibadah shalat Idul Adha di lapangan Tegar Beriman, Pemkab Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/8).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Presiden Jokowi menunaikan ibadah shalat Idul Adha di lapangan Tegar Beriman, Pemkab Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan agar masyarakat Indonesia turut membantu warga Nusa Tenggara Barat (NTB) yang baru saja terkena bencana. Pada perayaan hari raya Idul Adha ini, Jokowi mengajak masyarakat untuk ikut berbagi.

"Seluruh masyarakat semuanya mau berbagi kepada sesama dan terutama untuk kali ini saya kira menghadapi musibah di NTB dan mengajak kita semua di hari raya Idul Adha ini untuk sedikit-sedikit semuanya mau membantu saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah di Lombok Timur, Lombok Barat dan di NTB pada umumnya," kata Jokowi usai menunaikan shalat Ied di lapangan Tegar Beriman, Pemkab Bogor, Rabu (22/8).

Usai melaksanakan shalat Ied, Jokowi kemudian menyerahkan hewan qurban kepada panitia setempat. Tak hanya di Kabupaten Bogor, ia juga mengaku menyerahkan hewan qurban di berbagai daerah lainnya.

Perayaan Idul Adha berlangsung di berbagai daerah, termasuk di Lombok. Warga yang menjadi korban bencana pun tetap merayakan Idul Adha di tenda-tenda pengungsian.

Sementara itu, menurut BNPB, status tanggap darurat bencana gempa bumi di Lombok, NTB yang akan berakhir pada Sabtu (25/8) kemungkinan akan diperpanjang lagi.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan perpanjangan masa tanggap darurat dinilai perlu karena proses evakuasi masih berjalan.

Seperti misalnya distribusi bantuan yang belum maksimal dan kebutuhan masyarakat yang terus bertambah, termasuk masalah sanitasi.

Rentetan gempa bumi yang terjadi sejak 5 Agustus 2018 hingga 19 Agustus 2018 telah menimbulkan korban meninggal dunia sebanyak 515 orang. Sebanyak 513 merupakan warga NTB dan dua orang di Denpasar, Bali. Korban luka-luka mencapai 7.145 orang dan pengungsi sekitar 431 ribu orang. Sebanyak 786 unit fasilitas umum dan sosial turut rusak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement