Rabu 08 Aug 2018 06:06 WIB

Sultan Lesehan Bersama Warga di Malioboro

Sultan yakin dalam membangun kota harus ada kedekatan antara pemimpin dengan rakyat.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Gita Amanda
Ratusan tumpeng yang berasal.dari berbagai elemen masyarakat seperti.paguyuban pedagang makanan di Malioboro, Pedagang Kaki Lima, perempuan kebaya dan lain-lain, juga perguruan tinggi du DIY.
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Ratusan tumpeng yang berasal.dari berbagai elemen masyarakat seperti.paguyuban pedagang makanan di Malioboro, Pedagang Kaki Lima, perempuan kebaya dan lain-lain, juga perguruan tinggi du DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X berkumpul bersama warga Yogyakarta dalam acara "Dhahar Kembul" atau makan bersama, dengan lesehan bersama di sepanjang Jalan Malioboro, Yogyakarta, Selasa (7/8) malam. Acara tersebut digelar dalam rangka memeriahkan Bulan Pancasila 2018.

Sultan mengatakan, dalam membangun sebuah kota maupun negara, harus ada kebersamaan antara pemimpin dan rakyatnya. Dengan digelarnya acara tersebut, merupakan suatu bagian dari upaya untuk terus mempererat dan membangun Yogyakarta ke depan.

"Kita semua sama sebagai bagian dari warga Yogyakarta. Semoga saja peristiwa seperti ini bisa memberikan percerahan kepada kita bersama untuk tetap membangun Yogyakarta untuk masa depan yang tentram," kata Sultan saat memberikan kata sambutan dalam acara yang bertajuk Dhahar Kembul Tumpengan Pancasila, Selasa (7/8) malam.

Ia pun berpesan kepada seluruh warga Yogyakarta untuk selalu tunduk kepada ideologi Pancasila. Sebab, Yogyakarta juga merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Saudara semua harus paham ideologi Pancasila dan juga rasa kebangsaan sebagai bangsa Indonesia. Jangan mengkhianati ideologi dan rasa kebangsaan kita yang dari awal Yogyakarta telah ikut membangun negara ini dan sampai akhir akan tetap menjadi bagian dari Negara Republik Indonesia," katanya.

Sementara itu, Koordinator Dhahar Kembul Widihasto Wasana Putra mengatakan, acara tersebut merupakan salah satu perwujudan dari nilai-nilai Pancasila oleh warga Yogyakarta. "Ini perhelatan gotong royong, karena disengkuyung oleh masyarakat," ujarnya.

Sekitar 357 tumpeng, persembahan dari seluruh masyarakat Yogyakarta yang disebar di 17 titik di sepanjang Jalan Malioboro. Sultan pun lesehan bersama masyarakat untuk menikmati tumpeng tersebut. Turut hadir dalam acara tersebut mantan Ketua MK Mahfud MD, Wakil Gubernur DIY Pakualam X, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement