REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bima Suci berlayar ke Rusia. Perjalanan ini untuk menjalani muhibah yang pertama kalinya setelah kapal itu tahun lalu didatangkan sebagai Kapal Layar Latih Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dari Vigo, Spanyol.
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda TNI Didik Setiyono kepada wartawan di Surabaya, Kamis (2/8) mengatakan muhibah KRI Bima Suci yang perdana ini akan berpartisipasi di kegiatan "Sail Regattaa Vladivostok" di Rusia pada tanggal 27 Agustus-14 September.
Setelah itu langsung dilanjut menghadiri "International Fleet Review" di Korea Selatan pada 10 - 14 Oktober.
"Pelayaran menuju Rusia dan Korea Selatan berlangsung mulai hari ini, 2 Agustus hingga 9 November 2018. Lama pelayaran 100 hari, meliputi 77 hari di luar negeri dan 23 hari di dalam negeri, menempuh jarak 11.187 mil laut," katanya, usai melepas keberangkatan KRI Bima Suci di Dermaga Madura Komando Armada II, Ujung, Surabaya, Jawa Timur.
Di antaranya akan menempuh rute Surabaya - Batam - Zhanjiang (China) - Yeosu (Korsel) - Vladivostok (Rusia) - Qingdao (China) - Yokosuka (Jepang) - Jeju (Korsel) - Manila (Philipina) - Bitung - Surabaya.
Pelayaran tersebut dikomandani Letnan Kolonel Laut (P) Widyatmoko Baruno Aji dengan membawa 100 Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat III Angkatan 65 Tahun 2018 yang tergabung dalam Satuan Tugas Kartika Jala Krida (Satgas KJK).
Selama pelayaran, Satgas KJK akan melaksanakan courtessy call, pertukaran cinderamata, open ship, olahraga persahabatan, cocktail party, malam kesenian kolaborasi tari dan musik, yang meliputi pertunjukan Band Duta Samudera, Brass Band, kolaborasi band, gamelan, tari kecak, tari tanduk majeng, tari gandrung banyuwangi, tari merak, tari saman dan rampak gendang.
Selain itu juga akan digelar kirab kota dan city tour oleh Genderang Suling Taruna AAL.
Pangkoarmada Didik Setiyono menjelalskan tujuan KJK Taruna AAL dalam pelayaran ini adalah melaksanakan navigasi lingkaran besar, astronomi dan mempraktekan semua pelajaran profesi dasar matra laut pada medan dan keadaan yang sebenarnya.
Di samping itu, dia mengatakan, sebagai calon perwira, melalui KJK dalam pelayaran ini, akan membentuk mental kejuangan dan karakter prajurit matra laut.
"Tentunya kegiatan ini memberikan wawasan kepada taruna tentang tempat-tempat yang disinggahi, serta pergaulan internasional dan peran diplomasi TNI AL dengan mempromosikan budaya Indonesia, TNI AL dan AAL, menuju 'World Class Navy' dan 'World Class Naval Academy'," ujarnya.