Ahad 29 Jul 2018 18:07 WIB

Perbaikan Tembok Penahan Ombak di Pangandaran Ditunda

Perbaikan menunggu anggaran tahun depan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Friska Yolanda
Unsur pemerintah daerah, TNI dan Polri serta masyarakat mengadakan aksi bersih-bersih di pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Kamis (26/7). Sehari sebelumnya, banjir rob melanda kawasan itu.
Foto: Humas Pemkab Pangandaran
Unsur pemerintah daerah, TNI dan Polri serta masyarakat mengadakan aksi bersih-bersih di pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Kamis (26/7). Sehari sebelumnya, banjir rob melanda kawasan itu.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Gelombak tinggi sempat menerjang Kabupaten Pangandaran pada pertengahan pekan ini. Akibatnya, tembok penahan ombak di Pantai Batu Hiu, Kabupaten Pangandaran, mengalami kerusakan parah. Sayangnya, perbaikan tak bisa dilakukan dalam waktu dekat ini.

Sekertaris Daerah Pangandaran Mahmud mengatakan sudah memerintahkan aparat Kecamatan supaya mendata kerusakan akibat gelombang tinggi. Dengan pendataan itu akan memudahkan Pemkab Pangandaran untuk mengalokasikan dana perbaikannya. Khususnya, kerusakan yang terjadi pada fasilitas publik.

"Saya perintahkan ke camat terdampak untuk mendata kerusakan. Parah banget tidak, tapi ada tembok jebol 50 meter di Batu Hiu. Ada beberapa perahu rusak juga," katanya pada Republika.co.id ketika ditemui di Tasikmalaya, Ahad (29/7).

Baca juga, Waspada Gelombang, Nelayan Diimbau tak Nekat Melaut

Namun, ia menyatakan perbaikan tembok di Batu Hiu tak bisa menggunakan anggaran dari Bantuan Tak Terduga (BTT). Pasalnya, kerusakan tak bisa ditanggulangi secara sementara melainkan harus permanen. Ia baru akan mengusulkan perbaikan tembok di Batu Hiu pada anggaran tahun depan.

"Bantuan bukan dari BTT, karena anggaran tinggal sedikit. Dan di Batu Hiu harus permanen enggak bisa sementara. Mudah-mudahan tahun depan dimasukan anggarannya," ujarnya.

Diketahui, tembok penahan ombak  Batu Hiu letaknya berada di Desa Ciliang Kecamatan Parigi. Kerusakan tembok diperkirakan mencapai panjang 30 meter. Di Kecamatan yang sama, 50 warung dan 1 Masjid mengalami kerusakan dengan skala bervariatif. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement