REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie menilai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih dalam kebingungan karena masih menjalin komunikasi dengan berbagai kubu. Jerry mengatakan, terlalu banyak manuver yang dilakukan Prabowo justru dikhawatirkan tidak optimal.
"Saya menilai ada kebingungan atau all in the wind. Sebab sudah mau dekat di injury time, tetapi lobi politik masih jalan," ujar dia melalui pesan singkat di Jakarta, Rabu.
Komunikasi politik yang dilakukan Prabowo antara lain dengan Ketua Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan serta Ketua DPP PDIP nonaktif Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, di mana Prabowo besuk SBY di RSPAD.
Jerry menyebut terlalu banyak manuver justru tidak optimal, apalagi masing-masing pimpinan partai kukuh kadernya dicalonkan, baik PKS, PAN mau pun Demokrat. Ditambah dengan masuknya nama Agus Harimurti Yudhoyono usulan Demokrat, dinilai Jerry menyebabkan koalisi Gerindra, PKS dan PAN semakin menemui kebuntuan.
"Jadi kesepakatan-kesepakatan seperti apa hanya mereka yang tahu. Bisa saja ada kebuntuan politik," ucapnya.
Jerry berpendapat Prabowo pun belum paten akan menjadi bakal calon presiden karena masih melakukan manuver dengan Demokrat dan PDIP. Apabila akan menjadi "king maker", dikatakannya Prabowo perlu mengetahui peran dan menyiapkan strategi, tetapi internal Gerindra kukuh ingin Prabowo mencalonkan diri menjadi bakal calon presiden.
Hal tersebut berbeda dengan koalisi Nasdem, PPP, Golkar, PDIP dan Hanura yang sudah paten dan tinggal mengumumkan siapa pendamping Joko Widodo. "Joko Widodo sudah mengantongi lima nama bakal calon wakil presiden, sedangkan koalisi Gerindra masih tahap manuver," katanya.