Selasa 12 Jun 2018 04:17 WIB

Manuver Capres Amien Rais

PAN menyatakan serius mengusung Amien Rais sebagai capres.

Ilustrasi Mencari Pemimpin Umat
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ilustrasi Mencari Pemimpin Umat

REPUBLIKA.CO.ID  Oleh: Febrianto A Saputro, Fauziah Mursid

Bukan Amien Rais jika tidak membuat isu panas. Di tengah pergerakan 'malu-malu' sejumlah politisi untuk maju pada Pilpres 2019, Amien secara terang-terangan menyatakan ada pikiran untuk maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2019.

Ucapan itu disampaikan mantan Ketua Umum PAN itu saat buka puasa PAN yang dihadiri mantan-mantan ketua umum partai berlambang matahari itu. Politik domestik pun kembali hangat.

Amien mengaku masih layak diusung menjadi capres dari partainya. Amien menyadari dirinya tidak muda lagi, tetapi kemenangan Mahathir Mohamad di Malaysia memberikan inspirasi. Mahathir menang pada pemilu Malaysia saat berusia 92 tahun, mengalahkan pejawat Najib Razak.

Peristiwa di Malaysia, mantan Ketua MPR ini, bisa saja terjadi di Indonesia. "Kalau Mbah Amien Rais ini walaupun tua ya tidak apa-apa. Begitu Mahathir jadi (perdana menteri), saya jadi remaja lagi sekarang kan ya? Jadi, saya berterima kasih ke Pak Mahathir," kata Amien di Jakarta, Sabtu (9/6).

PAN pun menyambut serius keinginan Amien Rais ini. Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menegaskan ada sejumlah alasan kuat untuk mengusung Ketua Dewan Kehormatan PAN itu. "PAN serius mencalonkan Amien Rais sebagai capres," kata Viva Yoga di Jakarta, Ahad (10/6).

Viva menilai Amien memiliki integritas sebagai pemimpin nasional, cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan cinta rakyat Indonesia. Tokoh Reformasi ini memiliki konsep dan kapasitas kepemimpinan dalam memimpin perjuangan bangsa Indonesia menuju pada cita-cita nasional.

Amien Rais juga masih memiliki fisik kuat dan stamina prima dalam beraktivitas sesuai tuntutan kerja. "Usia tidak menghalangi dalam menjalankan tugas pokok pekerjaan," kata Viva.

Manuver menaikkan elektoral partai
Sontak, pernyataan Amien ingin maju sebagai capres pun mendapat beragam respons. Pengamat politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Idil Akbar menilai pernyataan Amien hanyalah sebuah manuver politik untuk melihat respons publik. Faktanya, kata dia, sampai hari ini nama Amien tidak masuk ke dalam bursa capres.

Idil menyoroti modal finansial yang dimiliki Amien. Dalam hal ini tentu ada persoalan bagi Amien dalam menggalang dana besar menjadi capres.

Jika dilihat dari pengalamannya sebagai mantan ketua umum PAN, ketua MPR, dan ketua Muhammadiyah, Idil tidak meragukan lagi Amien unggul dalam hal pengalaman. "Tapi problemnya kan ketika ingin maju capres, pengalaman seperti itu tidak cukup menjadi modal untuk bisa sampai terealisasi," katanya.

Publik sejauh ini sudah cukup melihat siapa yang berpotensi maju sebagai capres dengan berbagai persoalan yang ada. Idil menganggap nama Amien Rais masih belum bisa masuk dalam bursa itu.

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menilai majunya Amien bagus karena makin banyak menghadirkan pilihan capres kepada masyarakat. Bagi demokrasi Indonesia, majunya Amien memberikan contoh yang baik juga.

Amien memiliki kapasitas dan kemampuan memimpin Indonesia. Menurut Ace, daripada terus mengkritisi Pemerintahan Jokowi, akan lebih baik Amien maju sebagai capres, berjuang untuk dipercaya rakyat. Apalagi Amien juga pernah maju sebagai pasangan capres pada 2004 lalu, kendati kalah.

"Kita buktikan mana yang paling dipercaya rakyat. Pak Amien juga pernah maju sebagai capres pada 2004, dan hasilnya kalah. Semoga di tahun 2019 ini Pak Amien lebih beruntung daripada tahun 2004," ujar Ace.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement