Kamis 07 Jun 2018 10:16 WIB

Bandara Ngurah Rai Tambah 724 Extra Flight

Jumlah ini meningkat mencapai 96 persen dibanding 369 penerbangan ekstra tahun lalu

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Sejumah wisatawan menyaksikan pergerakan pesawat di landasan pacu Bandara Ngurah Rai dari Pantai Patra Bali, Kuta, Selasa (15/5).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Sejumah wisatawan menyaksikan pergerakan pesawat di landasan pacu Bandara Ngurah Rai dari Pantai Patra Bali, Kuta, Selasa (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID,  BADUNG -- Otoritas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai membuka 724 penerbangan ekstra (extra flight) menjelang libur panjang dan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah. Jumlah ini meningkat signifikan, mencapai 96 persen dibanding 369 penerbangan ekstra Lebaran tahun lalu.

"Slot ini diajukan beberapa maskapai dan tetap memerlukan persetujuan penerbangan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara," kata General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi dijumpai Rabu (7/6) petang.

Sejumlah maskapai yang mengajukan penerbangan ekstra, di antaranya Citilink, Sriwijaya Air, Nam Air, Indonesia Air Asia, Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, dan Wings Air. Yanus mengatakan otoritas membuka Posko Angkutan Udara Lebaran 2018 yang berlangsung 7-24 Juni 2018.

"Posko ini beroperasi 24 jam dan dibagi menjadi tiga shift," katanya.

Posko Angkutan Udara ini melibatkan seluruh komunitas bandara, yaitu Otoritas Bandara Wilayah IV, TNI AU, Polda Bali, Kepolisian Kawasan Udara Ngurah Rai, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Basarnas, Airline, dan Ground Handling. Total sumber daya manusianya mencapai 1.456 personel.

Yanus memperkirakan lonjakan penumpang akan terjadi 19 Juni 2018 sebanyak tujuh persen. Lonjakan pesawat diproyeksikan mencapai tiga persen dibanding periode sama tahun lalu.

Pengamanan posko angkutan di Bali diperketat pascateror bom yang terjadi Surabaya, Jawa Timur bulan lalu. Yanus mengatakan pihaknya dibantu tambahan lima personel Sabhara Polresta Denpasar dan 10 personel Brimob Polda Bali.

"Bagi pengguna jasa bandara yang menemukan hal-hal mencurigakan bisa melapor pada petugas Aviation Security (Avsec)," kata Yanus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement