Senin 14 May 2018 15:20 WIB

Pemerintah Perketat WNI yang Pulang dari Suriah

Aparat keamanan diminta leibh waspada.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Muhammad Hafil
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan keterangan pers terkait aksi terorisme di sejumlah daerah, Senin (14/5).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan keterangan pers terkait aksi terorisme di sejumlah daerah, Senin (14/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan memperketat warga negara Indonesia (WNI) yang tekah pulang dari Suriah. Mereka ditakutkan termakan doktrin terorisme yang kemudian melakukan teror di Indonesia. Terlebih satu keluarga yang melakukan pengeboman tiga gereja di Surabaya disebut juga pernah berangkat ke Suriah.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, saat meninjau tempat kejadian dan mendatangi Polda Jawa Timur, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan rapat terbatas dengan sejumlah pimpinan kepolisian, TNI, dan menteri. Salah satu isi rapat tersebut adalah agar semua lembaga termasuk imigrasi dan unsur lain bisa lebih waspada terhadap WNI yang telah pulang dari sejumlah negara rawan konflik, termasuk Suriah.

Melalui data yang ada, aparat keamanan diharapkan bisa lebih waspada dan memantau kegiatan mereka karena mereka ditakutkakan terjerumus dengan doktrin terorisme.

"Misalnya begitu pulang (dari Suriah) nama-nama yang sudah terdeteksi itu segera diinformasikan kepada seluruh aparat, bahkan kepada masyarakat, sehingga semuanya menjadi lebih waspada, seperti itu," ujar Moeldoko, Senin (14/5).

Moeldoko tidak ingin pemerintah dianggap kecolongan atas kejadian pengeboman di sejumlah daerah, terutama di Surabaya. Sebab, aparat keamanan sudah melakukan upaya pencegahan sesuai dengan prosedur.

Namun, memang pemikiran para oknum teror ini pun berkembang sehingga modus yang dijalankan agak sulit terdeteksi. Sehingga, seolah-olah aparat tidak melakukan langkah antisipasi, padahal hal tersebut sudah dijalankan.

Perubahan modus bisa dilihat dari beberapa aksi yang dilakukan, seperti para oknum kejahatan mendatangi suatu tempat secara terbuka dan langsung meledakkan diri. Hal ini yang membuat aparat keamanan sedikit kerepotan karena bom bunuh diri lebih sulit ditangani. Salah satunya yang baru terjadi di kantor Polres Surabaya, ketika dua kendaraan bermotor tiba-tiba merangsek masuk. Saat dicegat oleh penjaga, mereka langsung meledakkan diri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement