Rabu 09 May 2018 11:14 WIB

Rumah Yatim Berangkatkan Relawan ke Bangladesh

Terdapat sekitar 400 ribu lebih pengungsi yang berada di perbatasan.

Rumah Yatim Berangkatkan Relawan ke Bangladesh
Rumah Yatim Berangkatkan Relawan ke Bangladesh

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rumah Yatim memberangkatkan dua relawan dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju Dhaka, Bangladesh, Selasa (8/5). Tujuan keberangkatan tim relawan Rumah Yatim ini bermaksud untuk menyerahkan secara langsung bantuan bagi para pengungsi Rohingya yang berada di Bangladesh. Sejak kerusuhan pada Agustus 2017 sampai dengan saat ini telah di laporkan terdapat sekitar 400 ribu  lebih pengungsi yang berada di perbatasan Banglasdesh dan Negara Myanmar. Bantuan yang akan disalurkan pada para pengungsi adalah bantuan untuk sarana pendidikan termasuk alat-alat tulis yang akan diberikan kepada anak-anak pengungsi Rohingya.

Menurut salah satu relawan yang akan berangkat, Sinu Tontori menjelaskan bantuan berupa sarana pendidikan ini diharapkan dapat memfasilitasi mereka meskipun berada di pengungsian agar terus bisa belajar. Serta menimba ilmu yang tentunya bisa bermanfaat untuk masa depannya nanti. Bantuan selanjutnya yang akan diberikan adalah bantuan sarana ibadah, berupa sarana prasarana Masjid, pengecatan Masjid dan juga bantuan untuk para Imam Masjid yang ada di pengungsian. Selain itu Rumah Yatim pun akan memberikan bantuan berupa bahan pokok bagi para pengungsi.

"Kami berharap bantuan pada tahap awal ini bisa membantu lebih dari 2500 orang para pengungsi disana. Kami berharap kedepannya  bantuan ini akan terus diberikan  sesuai kebutuhan mereka disana sebagai bentuk kepedulian umat Islam khususnya Bangsa Indonesia kepada saudaranya  para pengungsi Rohingya di Bangladesh.", ucap Sinu dalam siaran pers Rumah Yatim.

Rencananya tim relawan Rumah Yatim akan berada di Bangladesh sekitar tujuh sampai  10 hari untuk melakukan kegiatan kemanusiaan. ''Terimakasih kami ucapkan kepada para donatur di Indonesia yang telah berkontribusi memberikan bantuan kepada para pengungsi Rohingya di Bangladesh,'' kata Sinu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement