REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang satu tahun kasus penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, Wakil Ketua KPK Saut Sitomorang ingin sang pelaku segera ditemukan. Maka dari itu, ia meminta bantuan kepada semua pihak, termasuk masyarakat, untuk mengungkap kasus tersebut.
"Itu pelakunya kan manusia. Ya, kalau bisa pelakunya ya harus ketemu," ungkap Saut kepada Republika.co.id melalui pesan singkat, Selasa (10/9).
Kendati demikian, Saut menjelaskan, pihaknya tidak bisa hanya berkata si pelaku harus ditemukan. KPK memerlukan bantuan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, untuk mengungkap kasus yang terjadi pada 11 April 2017 lalu itu. Kasus penyiaman air keras yang membuat mata Novel mengalami kerusakan.
"Kita tidak bisa hanya bilang 'harus', namun perlu juga bantuan banyak pihak termasuk masyarakat," tutur Saut.
Baca: Hampir Setahun Kasus Novel, Jawaban Polri Masih Sama.
Saat ini, Saut mengaku belum mendapatkan informasi terkait perkembangan penanganan kasus yang terjadi tak jauh dari kediaman Novel di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, itu. Menurutnya, satu hal yang pasti, yaitu tim KPK dan Polri akan terus berkoordinasi.
"Saya belum dapat update-nya, belum ada laporan ke pimpinan. Kita tinggu dulu ya, apa ada perkembangan baru. Yang pasti, tim KPK dan Polri terus berkoordinasi," jelasnya.
Sebelumnya, babak baru kehidupan Novel Baswedan bermula ketika dirinya disiram air keras oleh dua sosok yang hingga kini tak diketahui identitas lengkapnya. Pagi itu, Selasa 11 April 2017, seperti biasa Novel melakukan shalat Shubuh berjamaah di Masjid Jami Al-Ihsan.
Warga sekitar memang mengenal Novel sebagai sosok yang selalu menunaikan ibadah shalat di masjid. Masjid Jami Al-Ihsan dapat ditempuh dari rumahnya cukup dengan berjalan kaki sekitar 70 meter.
Kembali kepada pagi waktu kejadian, usai melaksanakan shalat berjamaah, Novel berjalan kembali menuju kediamannya. Hampir setengah perjalanan menuju rumah, kira-kira pukul 05.01 WIB, serangan yang kasusnya selama setahun terakhir ini belum juga menemui titik terang terjadi.
Infografis Kasus Novel Baswedan.