REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Pemimpin Redaksi Suara Muhammadiyah sekaligus Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, meresmikan Grha Suara Muhammadiyah di Yogyakarta. Peresmian ini sekaligus memulai pembangunan pusat-pusat unggulan yang dimiliki PP Muhammadiyah.
Peresmian dihadiri Mendikbud Muhadjir Effendy, Menkominfo Rudiantara, Ketua DPR Bambang Soesatyo, dan Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dhofiri. Tutur mendampingi Pemimpin Umum Suara Muhammadiyah Syafii Maarif dan Direktur Utama PT Suara Muhammadiyah Deni Asy'ari.
Persmian dimulai pemutaran video perjalanan Suara Muhammadiyah, pembacaan kalam ilahi, penyanyian lagu Indonesia Raya dan Sang Surya yang merupakan Mars Muhammadiyah. Turut dilakukan peresmian Batik Nasional Muhammadiyah.
Peresmian gedung Grha Suara Muhammadiyah
Bahkan, Ketua DPR, Bambang Soesatyo, sempat dipasangkan batik nasional Muhammadiyah yang memiliki warna dasar hijau tersebut. Itu dilakukan usai Bambang mengaku sempat menanyakan Ketua Bidang Hukum PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas, bagaimana cara menjadi Muhammadiyah.
Secara simbolik, peresmian dilakukan dengan penekanan tombol sirene dan penandatanganan prasasti oleh Pemimpin Redaksi, Haedar Nashir, didampingi tamu-tamu undangan. Dilanjutkan penulisan kesan-kesan oleh Mendikbud, Menkominfo, Ketua DPR dan Kapolda DIY.
Selain itu, dilaksanakan pengguntingan pita dan pelepasan 103 balon, serta peninjauan Grha Suara Muhammadiyah. Turut dilakukan penandatangan MoU Suara Muhammadiyah dengan Direktorat Pembinaan SMK, dan Buku Kuliah Kemuh dengan perguruan tinggi Muhammadiyah.
Gedung Grha Suara Muhammadiyah
Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media/Suara Muhammadiyah, Deni Asyari mengungkapkan rasa syukur atas terwujudnya representasi pusat syiar Muhammadiyah yang telah lama dinantikan. Terutama, selama tiga tahun terakhir.
Tentu, lanjut Deni, ini merupakan bagian dari hasil proses panjang dari apa yang sudah dilakukan tokoh-tokoh Suara Muhammadiyah sebelumnya. Ia menekankan, terwujudnya Grha Suara Muhammadiyah merupakan hasil dari kerja keras mereka.
"Dan, tentu ke depan ini merupakan langkah awal, belum final, karena ini tahap pertama pembangunan yang bisa dijadikan titik pusat syiar Islam berkemajuan," kata Deni saat ditemui Republika di sela-sela peresmian, Ahad (25/2).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
