Senin 12 Feb 2018 09:04 WIB

Tim Medis dan Kesehatan Unhas Berkunjung ke RSUD Asmat

Unhas akan siap membantu RSUD Asmat dengan mengirimkan sejumlah dokter residen

Rep: Lida Puspaningtyas / Fergi Nadira / Red: Esthi Maharani
Kunjungan tim medis dan kesehatan Universitas Hasanuddin Makassar ke sejumlah tempat di Asmat, Papua yang terdiri atas dokter spesialis anak, penyakit dalam, gizi klinik, dan kebidanan tersebut dipimpin Prof. dr. Budu, Ph.D, SpM(K), M.Ed.
Foto: Dokumentasi Humas Unhas
Kunjungan tim medis dan kesehatan Universitas Hasanuddin Makassar ke sejumlah tempat di Asmat, Papua yang terdiri atas dokter spesialis anak, penyakit dalam, gizi klinik, dan kebidanan tersebut dipimpin Prof. dr. Budu, Ph.D, SpM(K), M.Ed.

REPUBLIKA.CO.ID,  ASMAT -- Tim medis dan kesehatan Universitas Hasanuddin berkunjung ke sejumlah tempat di Asmat sejak akhir pekan lalu. Pada Sabtu (10/2), tim mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agats, Asmat.

Dilansir siaran pers yang diterima Republika, kunjungan ini dalam rangka koordinasi dengan pihak RSUD Agats, untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi. Tim diterima oleh Direktur RSUD, Ricard Mirino, SKM, M.Kes.

Ricard menyampaikan rasa terima kasih dan rasa syukurnya atas kepedulian serta kesediaan tim medis dan kesehatan Unhas untuk membantu masyarakat Asmat dalam persoalan kasus campak dan gizi buruk yang belakangan marak diberitakan.

"Kami merasa bersyukur sekali, karena setelah penarikan tim kesehatan dari Kemenkes tiba-tiba datang dari Unhas. Ini sangat membantu sekali dengan pelayanan di rumah sakit. Semoga bisa berjalan dengan baik. Sehingga penyakit-penyakit (campak dan gizi buruk) dapat teratasi dengan baik, " ujar Ricard.

Dalam kunjungan koordinasi ini, Prof Budu yang juga Wakil Rektor 4  Unhas mengatakan bahwa Unhas akan siap membantu RSUD Asmat dengan mengirimkan sejumlah dokter residen untuk bertugas secara bergiliran di RSUD tersebut. Program ini direncanakan akan berjalan selama setahun kedepan.

Setelah bertemu dengan kepala rumah sakit, para dokter spesialis Unhas diantar ke sejumlah ruangan pasien untuk melihat secara langsung kondisi dan perkembangan pasien anak. Penderita campak dan gizi buruk itu tampak terbaring di kasur.

Pantauan itu berlangsung cukup singkat. Menurut dokter spesialis anak, Asrul Salam, pasien campak dan gizi buruk tampak memprihatinkan. Bahkan ada pasien anak yang terdiagnosis malaria cerebral plus anemia.

Asrul pun sempat memberikan saran kepada dokter UGD tentang penanganan malaria dan transfusi darah. Selain itu, ia juga mendapati bayi usia satu tahun mengalami diare dengan dehirasi berat plus gizi buruk dan radang paru-paru (pneumonia).

"Saya lihat pasien gizi buruk di RSUD itu masih banyak. Mereka perlu mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat agar kasus campak dan gizi buruk di Asmat bisa segera teratasi, " kata dr Asrul.

Menurut data terakhir dari RSUD Agats, Kabupaten Asmat, jumlah pasien penderita gizi buruk tersisa 14 anak, dan dua pasien campak. Menurut rencana, tim medis dan kesehatan Unhas untuk Asmat, akan menggelar Bakti Sosial terpadu pada Senin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement