Selasa 06 Feb 2018 10:45 WIB

Mensos Aktifkan Kampung Siaga Bencana Hadapi Banjir Jakarta

Kampung siaga bencana melakukan evakuasi dan mendirikan dapur umum.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nur Aini
Air menggenangi ruas Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Senin (5/2) malam. Tingginya intensitas air hujan menyebabkan beberapa wilayah di Jakarta banjir. Senin (5/2) malam air mulai menggenagi jalanan di Jatinegara Barat.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Air menggenangi ruas Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Senin (5/2) malam. Tingginya intensitas air hujan menyebabkan beberapa wilayah di Jakarta banjir. Senin (5/2) malam air mulai menggenagi jalanan di Jatinegara Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Idrus Marham mengungkapkan pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) mengaktifkan kampung siaga bencana (KSB) dan mendirikan dapur umum lapangan untuk menanggulangi banjir yang menerjang Jakarta sejak Senin, (5/2).

"Sebagai tahap awal, Kemensos mengaktifkan 81 Kampung Siaga Bencana (KSB), 15 KSB di wilayah Jakarta Timur di antaranya sudah melakukan evakuasi dan mendirikan Dapur Umum Lapangan (Dumlap) yang dikelola oleh Taruna Siaga Bencana (TAGANA) bersama Dinas Sosial DKI Jakarta," ujar Mensos dalam keterangan tertulis yang didapat Republika.co.id, Selasa (5/2).

Menurutnya, KSB di Kelurahan Pejaten Timur Kecamatan Pasar Minggu, dan Kelurahan Pengadegan Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan yang sejak kemarin telah mengelola dapur umum dibantu oleh Tagana. Secara mandiri, warga melakukan evakuasi dan berkumpul di beberapa rumah warga yang tidak terendam banjir. Bantuan logistik juga sudah mulai disalurkan Senin (5/2) malam.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat meninjau langsung proses evakuasi dan distribusi logistik terutama makanan yang dilakukan Dinas Sosial DKI Jakarta bersama Tagana dan para relawan lainnya. Dapur Umum Lapangan dipusatkan di Kantor Wali Kota Jakarta Timur.

Bersama tim Kemensos, Harry kemudian mengunjungi lokasi banjir di Kelurahan Bidara Cina, Jalan Arus Cawang, dan Kampung Melayu.

"Saya melihat proses penanganan berjalan dengan cepat dan responsif. Warga bersama Tagana dan unsur relawan lainnya telah bahu-membahu saat terjadi bencana," ujar Harry.

Hingga Senin malam, total jumlah warga terdampak banjir Jakarta sebanyak 4.305 jiwa dari 1.129 Kepala Keluarga. Total jumlah pengungsi sebanyak 3.100 jiwa 831 KK.

Di Jakarta Timur, banjir terjadi di Kecamatan Kramat Jati tepatnya di Kelurahan Cawang, Cililitan, Kampung Melayu, Bidara Cina, Cipinang Melayu, Balaikambang. Di Kecamatan Jatinegara, banjir menggenangi rumah warga di Kelurahan Cipinang Muara dan Bidara Cina. Ketinggian air rata-rata mencapai 20-200cm. Total jumlah pengungsi hingga Senin malam sebanyak 2.421 jiwa 626 Kepala Keluarga.

Di Cililitan, tenda dan dapur umum sudah didirikan di Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) di Cililitan. Bantuan logistik mulai disalurkan sejak Senin malam. Sementara di Kelurahan Cawang, sebanyak dua tenda pengungsian juga didirikan di Halaman Rumah Sakit Budi Asih dan Gang Arus untuk menampung pengungsi dari Kelurahan Cawang. Demikian halnya dapur umum juga didirikan di Kantor Suku Dinas Sosial Jakarta Timur dan di Cipinang Melayu, satu tenda juga sudah didirikan di Universitas Borobudur.

Di Jakarta Selatan, banjir hingga ketinggian 175 cm menerjang sejumlah kecamatan yakni Kelurahan Kebon Baru Kecamatan Tebet, Pejaten Timur Kecamatan Pasar Minggu, Kelurahan Bangka Kecamatan Mampang Prapatan, Petogogan Kebayoran Baru, Lenteng Agung, dan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa, Rawajati Kecamatan Pancoran, Pondok Labu Kecamatan Cilandak. Jumlah total pengungsi sebanyak 679 jiwa dari 205 KK.

Di Jakarta Barat, genangan air setinggi 10--15 cm terjadi di Kelurahan Duri Kosambi Kecamatan Cengkareng dan Kelurahan Tegal Alur Kecamatan Kalideres. "Kepada masyarakat, Tagana serta unsur relawan lainnya, tingkatkan terus kewaspadaan dan jalin koordinasi yang baik. Kita tanggulangi bersama-sama bencana ini dan pemerintah memastikan pengungsi dan warga terdampak mendapatkan perlindungan yang layak," kata Harry.

Baca juga: Hampir 2.000 Warga Tebet Korban Banjir Mengungsi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement