Kamis 25 Jan 2018 13:36 WIB

Doa Setya Novanto untuk Hanura

Menurut Novanto, adanya konflik internal di dalam partai sangat merugikan para kader.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andri Saubani
Terdakwa kasus korupsi proyek pengadaan KTP-el, Setya Novanto dievakusi usai gempa. Novanto mengaku merasakan goncangan gempa yang cukup kuat, Selasa (23/1).
Foto: Republika/Dian Fath Risalah
Terdakwa kasus korupsi proyek pengadaan KTP-el, Setya Novanto dievakusi usai gempa. Novanto mengaku merasakan goncangan gempa yang cukup kuat, Selasa (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan ketua umum Partai Golkar, Setya Novanto berharap agar konflik internal di Partai Hanura segera berakhir. Novanto mengingatkan akan datangnya Pilkada Serentak 2018 Pilpres 2019.

"Ya tentu kita harapkan kita hadapin pilkada, suasana pilpres, kita harapkan suasananya bisa sama, mudah-mudahan Hanura juga bisa selesai dengan cepat, karena kalau sudah perpecahan itu kita Golkar juga mengalami," kata Novanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (25/1).

Menurut Novanto, adanya konflik internal di dalam partai sangat merugikan para kader partai, sehingga para petinggi partai harus saling mengalah. "Yang kasihan itu adalah anggota-anggotanya, yaitu dari kecamatan, keluarahan desa sampai ke tingkat kabupaten, ke tingkat provinsi dan tingkat lain, harus ada yangsaling mengalah gitu," tuturnya.

Novanto pun bercermin pada Partai Golkar yang pernah mengalami konflik internal. Menurut Novanto, solusi saat itu adalah mengumpulkan seluruh anggota.

"Dari mulai yang senior generasi muda kita kumpulkan semua, supaya bisa akur, semua demi kepentingan bangsa dan negara," tutur Novanto.

Sebelumnya, jalan damai konflik internal Hanura dilakukan melalui pertemuan Ketua Dewan Pembina Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto dengan kubu Oesman Sapta Odang dan kubu Daryatmo di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Selasa (23/1) malam. Wiranto mengatakan melalui pertemuan yang dilakukan Selasa (23/1) malam tersebut seluruh anggota Partai Hanura sudah sangat terbuka untuk menjelaskan posisi masing-masing dan bersama-sama mencari solusi.

Seluruh anggota juga sepakat untuk menyelesaikan konflik yang terjadi secara internal dan tidak dibawa ke ranah publik. "Kita sepakat untuk sama-sama berkumpul menyelesaikan masalah partai dengan cara-cara yang baik, mengedepankan hati nurani," kata Wiranto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement