REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta amat mendukung upaya mengembalikan kejayaan petani melalui swasembada pangan. Salah satunya dengan melakukan penanaman bibit beras unggulan jenis M-400. Bali pun dikatakannya siap jadi proyek percontohan benih padi M-400.
"Tentu saja kita mengapresiasi, melalui bibit unggul M-400 ini bisa membawa kesejahteraan bagi petani," ujar I Ketut Sudikerta dalam acara penanaman perdana M-400, Sabtu (6/1).
Menurutnya, bibit padi yang kali pertama ditanam di Subak Dangin Umah, Desa Batu Bulan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali itu cukup menguntungkan bagi petani.
Sudikerta mengaku amat mendukung upaya mengembalikan kejayaan petani melalui swasembada pangan sebagaimana dicanangkan oleh pemerintah pusat. Sebagai destinasi pariwisata, ia melanjutkan, sudah barang tentu Bali berbasis pada alam dan budaya yang tak lepas dari keberadaan subak.
"Jadi hal ini sejalan dengan kepariwisataan kita. Bagaimana lahan terjaga, petani sejahtera, pariwisata terus lestari. Tenu kami mendukung sepenuhnya program HKTI, khususnya penyebaran bibit M-400 ini yang sudah terbukti menguntungkan petani," tegasnya.
Di sisi lain, Ketua Dewan Pengurus Provinsi HKTI Bali, Putu Arya Sedhana menjelaskan, kegiatan yang dilakukan pagi tadi fokus pada panen perdana padi unggulan tipe M-400 yang diproduksi RNG PT Modal Tani milik HKTI pimpinan Jenderal (Purn) Moeldoko. Hasilnya sungguh luar biasa. Petani mendapatkan hasil panen berlipat dibanding menanam bibit varietas jenis lainnya.
"Ini organik dan hasilnya luar biasa, 7,5 ton per hektar. Jauh lebih tinggi dibanding bibit varietas jenis lainnya. Dari sisi keuntungan jelas petani untung," tuturnya.
Saat ini di Bali, Arya melanjutkan, animo petani begitu tinggi terhadap bibit M-400 yang sudah dibuktikan oleh Subak Danin Umah ini.
"Animonya sungguh luar biasa. Dalam waktu dekat kami akan melakukan penanaman di Buleleng, dilanjutkan daerah lainnya di Bali," ujarnya.
Tahun ini HKTI Bali sudah mencanangkan untuk menyediakan lahan seluas 5 hektar di masing-masing kabupaten/kota se-Bali. Lahan itu akan ditanami bibit M-400 yang akan dimulai pada bulan ini.
"Ketua DPN HKTI menegaskan jadi petani itu bukan takdir, tetapi anugerah untuk menjaga kedaulatan negara. Bibit ini tentu saja mudah, murah degan hasil yang melimpah," katanya.
Moeldoko yang juga founder M400 berharap, dengan kehadiran teknologi M Tani atau M400, diharapkan bisa menyejahterakan petani dan anggota HKTI di bali dan sekitarnya.
"Bibit unggul ini berdasarkan filosofis kami untuk petani Lebih Mudah, Lebih murah dan lebih melimpah hasilnya. Sehingga saya harapkan para petani dan anggota HKTI di Bali dan sekitarnya bisa lebih makmur dan sejahtera, ini untuk kesejahteraan rakyat harap Moeldoko.