Ahad 24 Dec 2017 15:45 WIB

Pengamanan Gereja Katedral Diperketat

 Petugas Kepolisian menggunakan anjing pelacak melakukan penyisiran di area Gereja Katedral, Jakarta. (Republika/Agung Supriyanto)
Petugas Kepolisian menggunakan anjing pelacak melakukan penyisiran di area Gereja Katedral, Jakarta. (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamanan di Gereja Katedral Jakarta, Sawah Besar, Jakarta Pusat, semakin diperketat pada Ahad siang (24/12) menjelang malam Natal 2017. Misa pertama Natal dilaksanakan sekitar pukul 17.00 WIB.

Pantauan Antara, selain pos pelayanan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 di samping pintu masuk Masjid Istiqlal, tampak dua unit mobil Gegana Polri dan satu unit kendaraan taktis (rantis) panser Barracuda. Dua mobil gegana dan satu rantis Baracuda serta satu tenda pleton didirikan di trotoar dan terparkir di seberang Katedral.

Beberapa aparat dan petugas pengamanan gereja berjaga dan menyisir ulang seluruh sisi dalam dan luar gereja untuk memastikan malam Natal dan perayaan Natal 2017 berjalan aman dan lancar.

Tenda-tenda besar berwarna putih dengan campuran warna biru juga membentang dari pintu masuk gereja. Tenda itu difungsikan sebagai atap bagi umat Katolik yang ingin mengikuti misa perayaan Natal. Ribuan bangku berjajar rapi di halaman gereja.

Kapolsek Sawah Besar Kompol Eka Bassith mengatakan situasi masih aman. Sebanyak 106 personel diturunkan untuk mengamankan perayaan malam Natal tersebut.

"Untuk pengamanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan protap yang dijalankan dengan jumlah personel 106 personel, ada bantuan dari TNI, Pemda, Satpol PP, satu unit jibom untuk sterilisasi dan satu pleton pasukan antianarkis," ujarnya.

"Katedral ini kan seperti ikon ya, penjagaan jadi memang cukup ketat. Dari Katedral menyiapkan pengamanan sebanyak 110 orang, kalau tidak salah," kata Kompol Bassith.

Aparat keamanan mulai melakukan sterilisasi di Katedral pada Ahad (24/12) pukul 12.00 WIB. Pengamanan serupa juga dilakukan di Gereja Theresia dan Gereja Immanuel.

Sebelumnya Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan ada beberapa gereja yang mendapat pengawasan intensif. Ia menambahkan ada potensi kerawanan yang mungkin terjadi.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement