Ahad 17 Dec 2017 10:49 WIB

Airlangga Ketum, Golkar Bisa Cabut Dukungan ke Ridwan Kamil

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meninggalkan di Kantor PPK Kosgoro 1957, Jakarta, Sabtu (2/12).
Foto: Yasin Habibi/ Republika
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meninggalkan di Kantor PPK Kosgoro 1957, Jakarta, Sabtu (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, Ketua DPP Partai Golkar Happy Bone Zulkarnain menuturkan calon yang telah diusung Partai Golkar saat dipimpin Setya Novanto untuk menghadapi Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2018 kemungkinan akan diubah setelah Airlangga Hartarto terpilih. Akibatnya, dukungan Golkar kepada Ridwan Kamil (RK) sebelumnya sebagai cagub bisa dicabut.

"Tentu berubahnya ketum, ketum (yang baru) tentu akan punya pemikiran seperti itu, ya (mencabut dukungan kepada RK). Pak Airlangga itu memprioritaskan kader, lebih berorientasi pada kader, dan lebih berorientasi bagaimana memenangkan Golkar di Jawa Barat," tutur dia.

Namun, Happy mengakui, Dedi Mulyadi yang merupakan kader Golkar memang kalah pamor dari RK jika mengacu hasil survei. Dedi dalam survei berada di peringkat keempat dan berada di bawah RK. Namun, kalau dilihat dari sisi partainya, lanjut dia, Golkar nomor satu di Jabar.

"Jadi, kita pikirkan apakah berorientasi kepada kader yang membesarkan partai selama ini atau berdasarkan survei yang kemudian terpaksa memilih yang bukan kader. Nah, ini masih dalam pertimbangan kita," kata dia.

Happy mengungkapkan, Golkar tengah mempertimbangkan dasar seseorang bisa diusung partainya untuk maju dalam pilkada. Pertimbangan tersebut akan diputuskan melalui munaslub.

Happy juga menjelaskan, Jabar merupakan barometer bagi parpol di tingkat nasional dan kemenangan di daerah tersebut amat menentukan kemenangan dalam pilpres 2019.

"Siapa saja yang menang di Jabar bisa jadi presiden. Karena itu, kita berharap Golkar menang di Jabar," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement