REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi menilai, saat ini ada perubahan trend yang mendorong partai ini untuk membenahi diri. Dulu, pada 1999 dan 2004, perubahan dilakukan oleh sejuah kader mumpuni seperti Akbar Tandjung. Tetapi, perubaahan saat itu, tak didukung oleh masyarakat luar. Artinya, masyarakat tetap masih tak percaya pada Golkar.
"Tetapi, saat ini di 2017, justru masyarakatlah yang memberi kepercayaan kepada Golkar, untuk melakukan perubahan," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Ahad (3/12).
Karena itu, lanjut Dedi, Munaslub Golkar yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat harus mampu menjawab keinginan publik. Apalagi, perubahan di tubuh Golkar ini sangat diharapkan oleh masyarakat.
Dengan begitu, momentum Munaslub nanti harus bisa dimanfaatkan oleh seluruh kader partai untuk memerbaiki citra partai. Kenapa perlu perbaikan? Karena, saat ini, kondisi citra partai sudah sangat terpuruk.
"Kita ingin Golkar saat ini, menjadi partai yang luar biasa. Namun, akan tergantung terhadap pimpinan Golkar nantinya," ujarnya.
Dedi ingin, perubahan pada Golkar nantinya setelah Munaslub bisa mendongkrak elektabilitas partai lagi. Sebab, jika tak ada perubahan, maka Golkar akan lewat. Terutama di Pilpres 2019 mendatang.