REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Seorang nenek bernama Lasiyem (75), warga Desa Gogodeso, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, tewas tertimpa bangunan rumah akibat hujan deras turun di daerah tersebut.
Kepala Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Moh Khoirul mengemukakan rumah itu memang diketahui roboh setelah hujan deras mengguyur pada Senin (20/11).
"Mbah Lasiyem meninggal dunia dan saat ini jenazahnya sudah dimakamkan," kata Khoirul di Blitar, Selasa.
Ia mengatakan, sebenarnya rumah yang dihuni korban baru sekitar dua tahun lalu dilakukan renovasi. Namun ia tidak mengetahui dengan persis mengapa bangunan itu roboh, sehingga menimpa korban.
"Kondisi rumah itu sudah direnovasi dua tahun lalu, tapi mungkin lapuk dindingnya, jadi setelah hujan lebat terjadi roboh," katanya.
Ia juga menambahkan, sudah meminta bantuan aparat untuk membantu mengevakuasi korban serta membantu merobohkan rumah korban.
"Ini partisipasi warga dan TNI untuk membersihkan rumah almarhum. Jadi, untuk sementara agar tidak membahayakan orang yang lewat," katanya.
Sejumlah tetangga mengaku awalnya langsung berusaha untuk menolong korban setelah mendengar adanya suara dentuman bangunan rumahnya roboh. Namun, saat itu aliran listrik di dalam rumah korban masih aktif, sehingga urung dilakukan.
"Warga juga sempat mencari, tapi mau melihat ke dalam tidak berani, karena listrik masih aktif. Jadi, kami menghubungi polisi, tapi tidak tersambung. Setelahnya, kami tetap mencarinya, hingga menemukan ada benda kelihatan hitam-hitam begitu," kata Sugianto, salah seorang tetangga.
Setelah suasana aman, ia dengan para tetangga akhirnya nekat mendekati rumah korban dan menemukan yang bersangkutan ternyata tertimpa bangunan dan meninggal dunia.
"Almarhum masih memakai handuk, tapi sudah meninggal dunia. Posisinya telungkup seperti orang sujud menghadap ke timur," katanya.