REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menerapkan sistem aplikasi hibah elektronik (e-hibah) bantuan sosial sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat agar lebih mudah mengakses penggunaan dana tersebut. Bupati Batang, Wihaji mengatakan penggunaan aplikasi e-hibah itu harus disosialisasikan agar masyarakat dapat mengakses langsung dan memberikan usulan terkait dengan dana bansos atau hibah.

"Selama ini banyak aspirasi hibah bantuan sosial dan dalam prosesnya ada kecurigaan masyarakat yang menilai kurang transparan. Akan tetapi dengan diluncurkannya aplikasi e-hibah bansos maka masyarakat dapat mengetahuinya dengan jelas karena sistemnya pun transparan dan akuntabel," katanya, Rabu (8/11)

Ia mengatakan aplikasi itu juga akan memverifikasi proposal bantuan yang diajukan oleh masyarakat apakah termasuk bantuan sosial atau bantuan hibah. Bantuan hibah, kata dia, sangat bermacam jenisnya karena dapat berbentuk mobil maupun tanah.

"Hibah bantuan tanah bisa dimasukan e-hibah bansos karena ke depan kita punya program bantuan hibah tanah untuk perguran tinggi, kantor kepolisian sektor (polsek), dan koramil setempat," katanya.

Wihaji juga mengatakan untuk sementara ini pemkab sudah memiliki 98 apilkasi karena hal itu sebagai bentuk memberikan kemudahan pelayanan ada masyarakat dengan menggunakan informasi teknologi.

"Sebanyak 98 apilkasi itu masih dalam proses integrasi dan yang sudah terinegrasi yaitu e-planing (perencanaan) dan e-bugeting. Kami juga sedang membangun konekting antara organisasi perangkat daerah (OPD) dengan layanan lain yang menggunakan aplikasi," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika