REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Camat Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rifai, mengatakan telah terjadi baku tembak antara aparat kepolisian dengan terduga teroris di Gunung Mawu Rite, Bima, Senin (30/10) pagi.
Rifai menyebutkan, baku tembak terjadi sekitar pukul 09.00 Wita atau 10.00 Wita. Saat kejadian, lanjut Rifai, akses lokasi menuju tempat kejadian perkara ditutup. "Kejadiannya pagi sekitar jam 09.00 atau 10.00 Wita," ujar Rifai saat dihubungi dari Mataram, NTB, Senin (30/10).
Berdasarkan informasi yang ia dapatkan, pelaku terduga teroris tewas usai baku tembak. Namun, Rifai belum mengetahui apakah pelaku terduga teroris merupakan warga Ambalawi lantaran belum ada informasi dari pihak kepolisian.
"Kurang tahu juga. Katanya dua orang pelaku, tapi identitasnya belum tahu," lanjut Rifai.
Kondisi terkini di Ambalawi sendiri, kata Rifai, berjalan normal. Pasalnya, TKP baku tembak berlangsung di pegunungan yang jauh dari permukiman penduduk.
"Kondisi sudah aman di Ambalawi, dan alhamdulillah normal-normal saja," kata Rifai menambahkan.
Sementara itu, Kabid Humas Polda NTB AKBP Tri Budi Pangastuti membenarkan aksi baku tembak Densus 88 Antiteror Mabes Polri terhadap pelaku terduga teroris. Namun, Tri belum bisa menjelaskan lebih lanjut terkait kejadian tersebut.
"Saya hanya bisa membenarkan bahwa Densus 88 dengan backup Polda dan Res Bima melakukan penindakan terhadap terduga teroris pada jam 9.45, tapi saya belum dapat info lanjut tentang hal tersebut," kata Tri.