REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus melakukan percepatan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Staf Ahli Menteri Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Kementerian ESDM Satry Nugraha pada acara Talkshow Mengenal Lebih Dekat Kendaraan Listrik di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, Selasa (17/10).
"Kendaraan listrik ini juga mendukung konsep penggunaan clean energy di Indonesia, pendorongnya tentunya karena peningkatan kendaraan berbahan bakar fosil. Hari ini, mudah-mudahan kita bisa lebih mengenal kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan," kata Satry.
Dari sisi regulasi, Kementerian ESDM sedang menyiapkan payung hukum penggunaan mobil listrik melalui Peraturan Presiden yang saat ini sedang dibahas dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Progam ini diharapkan dapat menjadi pendukung pencapaian target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebanyak 23 persen di tahun 2025 mendatang. Saat ini, sosialisasi tentang kendaraan listrik gencar dilakukan karena secara signifikan mampu mengurangi polusi udara.
Penggunaan kendaraan listrik di Indonesia mendapat sambutan yang positif dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Gubernur Sulawesi Selatan Syahril Yasin Limpo mengungkapkan keseriusannya dalam pengembangan kendaraan listrik di Sulawesi Selatan sehingga dapat mendukung energi dan memaksimalkan penggunaan yang melimpah di Indonesia, khususnya wilayah Sulsel.
"Negara dan Pemerintah akan memilih kebijakan yang efektif dan efisien untuk masyarakat, Sulsel mengajak Kementerian ESDM untuk uji coba kendaraan listrik, karena menggunakan sumber daya energi terbarukan, saya kira sumber EBT ini berlimpah dan paling cocok untuk di Indonesia," kata Syahril.
Dari sisi kesiapan infrastruktur kelistrikan, General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat Bob Syahril menyatakan kesiapannya untuk mendukung kendaraan listrik. Di wilayah Sulawesi Selatan, sudah dipasang sebanyak 57 titik Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), 54 titiknya ada di Makassar.
"Rasio elektrifikasi di sini sudah 94 persen, artinya rata-rata masyarakat sudah mendapatkan listrik, tahun depan di Sulsel kapasitas daya listriknya melebihi 500 MW. Kita sangat siap dan akan menjadi salah satu mercusuar proyek kendaraan listrik, akan terbukti di sini," kata Bob.
Menanggapi kesiapan infrastruktur listrik tersebut, Gubernur Syahril menambahkan dan optimistis bahwa Sulsel akan memiliki pabrik mobil listrik pada 3-5 tahun mendatang.