REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menyambut baik terbentuknya koalisi Poros Baru yang digagas oleh Partai Gerindra, Partai Demokrat, PPP dan PAN terkait Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018-2023.
"Ya bagus dong dan di sini saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman saya di Demokrat, Gerindra, PPP dan PAN yang telah membangun sebuah koalisi baru di Pilgub Jabar 2018," kata Dedi Mulyadi ketika dihubungi melalui telepon, Kamis (12/10).
Dedi menilai langkah empat partai politik tersebut membuat sebuah kaolisi di Pilgub Jawa Barat 2018 adalah langkah cerdas dalam berpolitik. "Itu ide cerdas ya berarti mesin partai bergerak dan ini harus dihormati tentunya," kata dia.
Ia menegaskan tidak merasa tersaingi dengan munculnya Koalisi Poros Baru tersebut malah bagi dirinya koalisi itu menjadi pemacu agar Partai Golkar bisa bekerja lebih maksimal. "Saya tidak merasa tersaingi malah saya merasa terkawani dengan adanya koalisi ini," kata Dedi Mulyadi yang juga menjabat sebagai Bupati Purwakarta.
Partai Golkar, menurut dia, terus membuka pintu komunikasi dengan partai politik mana pun terkait Pilgub Jawa Barat 2018.
Sebelumnya Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang tergabung dalam koalisi Poros Baru memunculkan nama-nama kandidat calon gubernur yang akan diusung di Pilgub Jawa Barat 2018.
Keputusan untuk memunculkan nama-nama kandidat Cagub Jabar 2018 disepakati usai sejumlah Ketua DPD yang tergabung dalam Poros Baru melakukan pertemuan di Kantor DPD Partai Gerindra Jawa Barat, di Kota Bandung, Rabu (11/10).
Kandidat cagub Jabar yang muncul dari Partai Demokrat adalah Dede Yusuf, Iwan Sulandjana dan Herman Khaeron, dari PAN Dessy Ratnasari, dari PPP Uu Ruzhanul Ulum dan Asep Mausul dari Partai Gerindra Mulyadi dan Burhanuddin Abdullah.